Perpustakaan Didominasi Buku Lawas dan Tak Relevan

Kamis 06-02-2020,16:48 WIB

MEMBACA : Para siswa SD saat mengunjungi Perpusda Cilacap. Budaya membaca harus dimulai dari teladan guru, dan jadikan siswa sebagai subjek aktif. ISTIMEWA CILACAP-Minat baca buku yang rendah pada siswa, terutama di SD disebabkan sejumlah hal. Mulai dari buku-buku perpustakaan sekolah yang tidak up to date, dan tidak lagi relevan menjadi bacaan siswa pada saat ini. "Banyak buku yang out of date dan tidak relevan. Akibatnya tidak menarik. Teksnya banyak sementara gambar-gambarnya (ilustrasi) sedikit," kata Seno Muhammad Daud, dari Tonoto Foundation, saat pelatihan dengan Dinas Pendidikan Cilacap, Rabu (5/2). Melalui ilustrasi gambar-gambar menurut dia bisa memaksa siswa untuk berimaginasi. Selain itu, budaya baca perlu dibangun melalui pendampingan. Pertama dimulai dengan pembiasaan oleh guru, dan siswa sebagai aktor utama. Kedua adalah suplai buku. Suplai buku di sini bukan hanya secara pasif menerima, tetapi ada upaya menambah pustakan. Penambahan ini bisa dengan arisan buku, tukar buku atau infak buku. "Bisa juga bekerjasama dengan Perpusda, perpusatakaan desa. Itu adalah upaya menghadirkan pustaka di sekolah dengan akses yang lebih mudah. Dan ketiga adalah keteladaan. Tiga pilar ini bisa menjadi penopang yang kuat untuk meningkatkan budaya baca," imbuhnya.(nas)

Tags :
Kategori :

Terkait