Tower Berjejal di Majenang, Tapi Masih Ada Blankspot

Kamis 24-05-2018,12:00 WIB

MAJENANG - Sejumlah tower pemancar milik operator telepon seluler, sudah merambah seluruh sudut Majenang. Bangunan ini paling banyak ditemukan di wilayah perkotaan, sisi selatan hingga utara yang didominasi perbukitan. Bahkan ada beberapa tower yang sudah berumur sekitar 20 tahun lebih. "Sudah banyak tower," kata Camat Majenang, Oktrivianto Subekti, Rabu (23/5) kemarin. Dia mengatakan, tower sudah ada sejak akhir 90-an. TOWER : Di wilayah Kecamatan Majenang masih ada desa blankspot meski sudah dijejali tower operator telepon seluler.HARYADI/RADARMAS Keberadaan tower ini menjadi awal masuknya jaringan telepon tanpa kabel di wilayah Majenang dan sekitarnya. Di sana ada 4 pemancar sinyal dan mengarah ke wilayah kota Majenang. Menurut dia, keberadaan tower ini menjadi pertanda kian tingginya penggunaan telepon genggam di Majenang. Salah satunya untuk mendukung program pemerintah pusat yang cenderung berbasis elektronik. "Kalau tidak ada sinyal, tentu sulit," kata dia. Di sisi lain, investasi bidang jasa telekomunikasi sudah masuk secara masif ke Majenang. Hal ini mendorong pengusaha lokal untuk memanfaatkannya seperti para pemilik gerai HP dan pedagang pulsa. Demikian juga dengan sektor lainnya yang ikut tergerak. "Invesatasi ini masuk dan mendorong sektor usaha lain ikut bergerak," ungkapnya. Meski sudah dijejali tower, menurut dia, belum semua wilayah di Majenang terjangkau sinyal HP. S Setidaknya ada 3 desa dan berada di daerah pegunungan. Masing-masing adalah Desa Pangadegan, Ujungbarang dan Sadahayu. Dua desa terakhir, sinyal sulit didapatkan di beberapa titik. "Desa Pangadegang paling sulit dapat sinyal," kata dia. Padahal, keberadaan tower ini sangat mudah terlihat. Seperti di sisi barat jembatan Cijalu. Disana ada 3 tower yang berdekatan. Sedangkan di dalam Kota Majenang juga sudah padat, termasuk 4 tower di sisi timur, tepatnya di bukit Samalengsa. (har/din)

Tags :
Kategori :

Terkait