CILACAP-Perahu nelayan Al- Jordan yang berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC), terhempas gelombang dengan ketinggian hingga 11 meter, Rabu (19/7) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut satu Anak Buah Kapal (ABK) bernama Ateng warga Perumahan PPSC Cilacap hingga sekarang, belum ditemukan.
Dua orang lainnya lainnya masing-masing Minggu (40) yang merupakan nahkoda kapal, dan ABK bernama Anto (40), selamat dari musibah tersebut.
EVAKUASI Tim SAR dibantu para nelayan mengevakuasi perahu nelayan Al Jordan yang dihempas gelombang setinggi 11 meter.
Ketua Kelompok Nelayan, Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC), Sutarno mengatakan, kecelakaan itu terjadi di perairan Samudera Hindia perbatasan Pantai Glempang Pasir dan Welahan Wetan Kecamatan Adipala.
"Satu korban hingga sekarang belum ditemukan, sementara dua lainya selamat. Perahu naas tersebut bernama AL- Jordan, jenis fiber berkapasitas 1 GT" kata Sutarno, Rabu (19/7) kemarin.
Menurut Sutarno, kejadian tersebut memang murni karena musibah. Sebab waktu itu gelombang sedang tinggi dan mengakibatkan perahu terhempas gelombang yang tinggiinya kurang lebih 11 meter.
Hal senada juga disampaikan Humas Basarnas Pos Sar Cilacap, Saeful Anwar. Menurut Saeful, berdasarkan informasi yang dia terima, perahu naas tersebut berangkat pada hari Senin sore dari PPSC.
Dia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Rabu (19/7) sekitar pukul 03.00 WIB, namun baru diketahui sekitar 18.30 WIB. Musibah tersebut berawal dari perahu saat hendak mendarat.
Namun di tengah perjalanan, datang gelombang tinggi dan kemudian menghantam perahu tersebut. "Satu korban hingga sekarang belum ditemukan, dua lainnya selamat. Diperkirakan korban bernama Ateng hilang terbawa arus ombak,"ungkap Saeful. (fiz/din)