CILACAP-Ada-ada saja perayaan kemerdekaan RI ke 71. Pemandangan unik terlihat di Dusun 2 Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang kemarin. Warga menggelar lomba voley plastik. Jaring diganti terpal hingga musuh tidak terlihat.
Satu tim terdiri atas 4 orang dan harus pasangan suami istri. Kemeriahan terlihat tiap kali ada pemain yang gagal mengumpan atau menerima bola. Tidak jarang, suami menabrak istrinya sendiri. Atau ada juga yang jatuh terduduk karena tanah licin.
"Lomba ini sekedar memeriahkan agustusan," ujar Kepala Dusun 2 Sindangsari, Endang Sukmono.
Ditempat lain, di Desa Jenang Kecamatan Majenang, jalan yang membujur dari timur ke barat ini penuh sesak oleh warga. Jalan ini ditutup sepanjang lomba digelar.
Usai lomba pukul air selesai, keributan kembali terjadi. Pelakunya kembali anak-anak setempat. Mereka langsung berkerumun ditengah dan melihat dari dekat panitia yang tengah mempersiapkan tali besar untuk tarik tambang. Salah satu panitia lalu berteriak kalau lomba ini untuk orang ibu-ibu komplek warga setempat. Sejurus kemudian, anak-anak ini minggir ke luar arena.
Namun setelah tali siap, giliran peserta lomba sangat minim. Panitia lalu memutuskan semua orang yang ada di sekitar arena lomba harus ikut. Tidak terkecuali ibu-ibu dan seluruh panitia. Mereka lalu membagi diri dalam dua kelompo, sisi barat dan timur.
"Kalau seperti ini, jumlah orang harus sama," ujar Sono, salah satu warga memberikan instruksi.
Semula lomba ini dipersiapkan detail. Satu regu terdiri dari 6 atau 8 orang. Namun warga sepertinya tidak peduli lagi. Beberapa detik kemudian, semua orang sudah memegang tali. Kondisi jalan yang sudah beraspal tentu berbahaya jika pertandingan ini digelar. Namun tidak ada satupun yang peduli. Semua sudah mengambil ancang-ancang. Begitu tanda hitungan ketiga selesai diucapkan, semua orang saling tarik.
"Siapa yang menang. Tidak ada masalah yang penting ramai," ujar Adit, setempat kepada Radarmas. (har/ttg)