Arus Mudik, Satlantas Sebut Daerah Sampang Paling Rawan Kemacetan

Kamis 30-06-2016,05:25 WIB

CILACAP-Kemacetan akibat arus mudik lebaran diperkirakan rawan terjadi di enam titik wilayah Cilacap. Arus mudik sendiri diperkirakan terjadi dua hari mendatang. Sedangkan puncak arus mudik diprediksi Sabtu (2/7) dan Minggu (3/7). Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya melalui Kasatlantas AKP M Taat Resdianto mengatakan, enam titik rawan macet terjadi di Simpang 4 Padangjaya, Jl Raya Pasar Cileumeuh Cimanggu, Jl Raya Genteng Cimanggu, Jl Raya Pasar Sampang, Jl Raya Pasar Karna Sidareja dan Jl A Yani Kroya. Kemacetan diperkirakan terjadi karena peningkatan aktivitas masyarakat di wilayah padat pertokoan, munculnya pasar tumpah, dan arus kendaraan pada persimpangan jalan. "Untuk mencegah terjadi kemacetan di titik-titik tersebut. Pengaturan lalu lintas akan kami tingkatkan," ujar Taat saat ditemui Radar Banyumas di ruang humas Polres Cilacap, Rabu (29/7) kemarin. Tapi, dari 14 titik tersebut, yang dinilai paling rawan terjadi macet yakni di Jl Raya Pasar Sampang yakni di simpang tiga Sampang. Pasalnya simpang tersebut merupakan pertemuan arus dari tiga arah yakni Bandung, Jogja/Semarang dan dari Cilacap. Selain itu terdapat peningkatan aktivitas masyarakat di wilayah pasar, terdapat terminal bayangan, dan bahu jalan digunakan untuk jualan. "Kami akan dirikan Pos Pam di titik ini. Kami juga akan lakukan rekayasa lalu lintas, yakni simpang kebasen ditutup. Ini sebagai langkah mengurangi titik konflik arus lalu lintas," imbuh Taat. Arus mudik yang melintasi Cilacap diperkirakan tidak mengalami peningkatan signifikan bila dibandingkan dengan lebaran tahun 2015 sebelumnya. "Para pemudik lebih banyak yang melintasi jalur pantura. Di wilayah Cilacap sendiri, saat arus mudik, kami menyiapkan dua Pos Yan, 11 Pos Pam, 5 Sub Pos Pam. Selain itu kami juga turunkan dua tim pengurai, yakni masing-masing 10 personel di Jalur Barat Dayeuhluhur- Karangpucung dan Simpang Sampang," terangnya. Data Sanlantas Polres Cilacap, menunjukkan selama arus mudik lebaran Tahun 2015 terdapat 301.285 kendaraan pemudik, Masing-masing 168.834 kendaraan masuk jateng dan jabar, dan 138.451 kendaraan keluar dari jateng menuju Jabar-Jakarta."Volume arus mudik kami perkiraan tidak jauh berbeda," ujarnya. Dari pantauan Radarmas, arus mudik di pertigaan Sampang sudah terlihat namun masih belum menunjukan peningkatan. Pos mudik lebaran di pertigaan Sampang juga sudah kokoh berdiri. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cilacap Ditiasa Pradipta SH MSi kepada Radarmas menjelaskan, persiapan pemantauan arus mudik di Kabupaten Cilacap sudah siap. Sejumlah pos mudik lebaran sudah dibuat. Seperti di Sampang pos mudik ada di pertigaan Sampang. Pos tersebut berkekuatan penuh dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Pramuka dan organisasi lainnya yang siap membantu mengamankan pemudik yang melintas di pertigaan Sampang. “Untuk seluruh kabupaten Cilacap sudah siap menyambut arus mudik lebaran. Termasuk di Sampang dan daerah perbatasan di Wanareja,” kata dia. Dia mengingatkan karena situasinya masih sering hujan pemudik diminta berhati-hati.“Kondisi geografis jalan di Cilacap yang berkelok dan naik turun khususnya di wilayah barat harus diwaspadai,”ujar dia. Dari Kroya dilaporkan peningkatan penumpang terlihat pada sejumlah agen perjalanan bus yang selalu dipenuhi oleh penumpang. Diperkiraka arus mudik akan meningkat hari-hari ke depan. “Kalau hari ini sudah penuh dan itu akan terus penuh hingga hari H lebaran. Sebab rata-rata akhir minggu ini sudah banyak yang libur sehingga mulai mudik,” kata Supriyanto petugas tiket Pool Bus Sinar Jaya Kroya. Sementara itu, dari Majenang dilaporkan, memasuki H-7 lebaran, jalur selatan nasional masih sangat lengang dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan pemudik. Bahkan belum nampak adanya kendaraan pemudik yang melintas di jalur tersebut sejak pagi hingga menjelang petang, Rabu (29/6) kemarin."Dari pagi sampai sekarang (siang kemarin-red), belum nampak pemudik meski sekarang sudah H-7," ujar Pujianto, warga Desa Pahonjean, kemarin. Dia mengatakan, biasanya tiap H-7 sudah mulai nampak kendaraan pemudik. Seperti yang dia alami dalam 5 tahun terakhir dimana arus mudik sudah terjadi pada H-7 meski jumlahnya tergologn kecil."Biasanya, H-7 sudah kelihatan (kendaraan pemudik)," timpal Suyono, warga Desa Jenang. Data Satlantas Polres Cilacap lebaran tahun lalu ada 301.285 kendaraan pemudik. Masing-masing 162.834 kendaraan masuk Jawa Tengah. Sisanya yakni 138.451 kendaraan menuju Jawa Barat ataupun Jakarta. Volume kendaraan didominasi roda dua dan mobil pribadi. (ziz/yan/har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait