Kisah Seorang PKL GOR Satria, Rela Jadi Pengamen Badut Setelah Usaha Kulinernya Sepi

Kamis 02-09-2021,10:35 WIB

PURWOKERTO - Berbagai cara dilakukan untuk tetap bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19. Bergerak demi bertahan hidup, dalam segala keterbatasan dimasa pandemi. Seperti Sukarni, Seorang PKL di depan GOR Satria Kota Purwokerto. Akibat penghasilan yang tidak menentu, akhirnya memilih jadi pengamen badut untuk mencari penghasilan tambahan. Memakai pakaian badut Mickey Mouse, wanita usia 57 tahun ini bahkan sampai mengamen ke perempatan-perempatan Purbalingga. https://radarbanyumas.co.id/sudah-sering-dibina-manusia-silver-kembali-marak-di-kota-purwokerto/ "Buat cari tambahan, soalnya jualan sepi, sehari dapat 80 ribu, yah buat ngegaji yang jualan tidak dapat," katanya saat ditemui Radarbanyumas.co.id, Kamis (2/9) Sebelum adanya covid 19, penghasilan yang didapatnya dengan menjadi PKL di GOR Satria, Ia akui, bisa sampai 2 juta setiap hari minggu. Namun dimasa pandemi, pendapatannya sangat turun drastis. "Kalau minggu paling banyak itu 600 ribu, tapi tidak tentu, tapi kalau tidak korona biasanya hari minggu itu nyampe 2 juta," tambahnya. Hidup menjanda, adapun dari hasil mengamen badut itu, Ia mengungkapkan, dipakai untuk makan sehari-hari, buat setoran arisan dan menggaji karyawan yang mengelola jualannya didepan GOR. "Badut itu baru mulai dua bulan kemarin, setelah lebaran, karena bisanya ngamen cari yang lain tidak ada, dan sekarang masih, tapi tidak di Purwokerto, soalnya di sini galak banget, jadi sampai di Pubarlingga, kan purbalingga agak aman, di sini keliling terus. Dan paling dua jam saja dapat lumayan, paling ada yang kasih 50, tetapi tidak tentu sih kadang 150 ribu, 130 ribu, 120 ribu," jelasnya. Belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah, dengan ketidakpastian ekonomi ditengah pandemi saat ini. Dipilihnya menjadi pengamen badut itu, dikatakannya, tidak ada pilihan pekerjaan lain. "Kan aku janda, gak dapat bantuan apa-apa, beras gak dapat, uang gak dapat, jadi untuk makan susah, jadi untuk tambahan ngamen, ngamen karena gak biasa kerja," pungkasnya. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait