SWAB: Swab test PCR yang dilakukan Dinkes kepada siswa. ADITYA/RADARMAS
PURBALINGGA - Klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) kembali muncul di Kabupaten Purbalingga. Kali ini di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an (PPTQ) Putri Harapan Umat di Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga.
https://radarbanyumas.co.id/21-siswa-positif-covid-19-130-siswa-dan-pengasuh-ponpes-putri-smp-it-harapan-umat-jalani-swab-test-pcr/
Munculnya klaster di Ponpes tersebut yang merupakan boarding school dari SMP IT Harapan Umat, diketahui setelah dilaksanakan tes swab antigen mandiri.
Kepala Puskesmas Purbalingga Sutarmo menjelaskan, awal mula ditemukan delapan siswa positif Covid-19 setelah melaksanakan swab test antigen mandiri.
"Ada satu orang tua siswa yang melaporkan kepada kami. Selanjutnya kami lakukan tracing terhadap 38 siswa dan ditemukan 13 siswa yang positif," katanya disela-sela tes swab PCR di Ponpes Putri Harapan Umat, Selasa (24/8).
Dia menambahkan, Puskesmas Purbalingga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melaksanakan tracing lanjutan dengan sasaran 130 siswa dan pengasuh PPTQ Putri Harapan Umat. "Seluruhnya menjalani swab test PCR," tambahnya.
Diungkapkan, untuk mengetahui hasil tes swab PCR yang dilakukan dibutuhkan waktu empat hingga lima hari.
"Mudah-mudahan bisa cepat diketahui. Jadi langkah penanganan selanjutnya bisa langsung dilaksanakan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMP IT Harapan Ummat sekaligus pengasuh PPTQ Harapan Umat Misyono mengatakan, kasus positif Covid-19 diketahui pertama kali ketika ada siswa Kelas IX yang dinyatakan positif.
"Kemudian kami melakukan tracing juga kelas IX dan para pengasuhnya. Mereka yang diketahui positif, langsung diisolasi mandiri disini (PPTQ Harapan Umat Putri, red), katanya.
Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti asal transmisi virus corona ini. Sebab, sebelum masuk ke lingkungan Ponpes seluruh siswa sudah menjalankan dan menunjukan hasil swab test antigen negatif.
“Selama tinggal disini tidak boleh ada kunjungan keluarga. Jadi tidak tahu dari mana terpaparnya,” lanjutnya.
Dia menambahkan, jika hasil tracing diketahui banyak yang positif, maka akan disediakan tempat isoman di pondok utama. Selama isoman akan ada pendampingan dari tenaga kesehatan khusus, yang dimiliki PPTQ Putri Harapan Umat.
Sebelumnya, klaster Ponpes ditemukan di Kecamatan Bukateja beberapa waktu lalu. Kasus ini diketahui sebelum dilakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di salah satu SMAN Bukateja. (tya)