SAMBUTAN: Bupati saat menyampaikan sambutan dalam rapat paripurna.
PURBALINGGA - Jumlah korban meninggal akibat Covid-19, di Kabupaten Purbalingga sangat tinggi. Kondisi ini membuat tim pemulasaran jenazah Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kewalahan. Untuk itu, Pemkab Purbalingga meminta Pemerintah Desa membentuk tim pemulasaran jenazah Covid-19 sendiri.
https://radarbanyumas.co.id/bupati-purbalingga-dibuat-geram-barikade-penyekatan-jalan-diterobos-seret-pembatas-agar-rapat-lagi/
Hal itu diungkapkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat Rapat Paripurna di DPRD Kabupaten Purbalingga, Senin (19/7). Dia mengungkapkan, tingginya jumlah kematian membuat petugas pengubur jenazah dari BPBD kewalahan.
"Oleh karena itu masing-masing desa diminta untuk membentuk petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19," katanya.
Dalam sehari, petugas harus melakukan penguburan di berbagai wilayah dari pagi hingga tengah malam. Selain itu, petugas dari BPBD juga jumlahnya terbatas.
Dijelaskan, berdasarkan data yang ada jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 15 hingga 20 orang per hari. Bahkan sempat mencapai puncaknya menembus jumlah 30 orang per hari pada pekan lalu.
Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga tengah mempersiapkan skenario pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) jika nantinya PPKM Darurat diperpanjang.
“Saat ini kami tengah membahas teknis pemberian JPS tersebut,” katanya.
Bupati juga mengakui, stok oksigen di sejumlah rumah sakit di Purbalingga mulai terbatas. Hal ini juga terjadi di daerah lain dan satu sama lain saling berebut stok. Untuk mengatasi hal tersebut tidak cukup dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Kami upayakan kerjasama dengan pihak ketiga dengan sistem Kerjasama Operasional (KSO) dalam hal pengadaan oksigen di Kabupaten Purbalingga. Sehingga nantinya tidak ketergantungan stok oksigen dari pemerintah pusat maupun provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu data per 20 Juli 2021, jumlah kematian akibat Covid-19 menembus angka 559 orang. Sedangkan kasus aktif Covid-19 mencapai 3.310 orang.
Sebanyak 3.098 orang pasien diantaranya menjalani isolasi mandiri, dan 212 pasien dirawat di beberapa rumah sakit di Purbalingga. (tya)