Tiga Kecamatan di Purbalingga Banyak Dibidik Investor, Sumbang Investasi Terbesar

Rabu 10-02-2021,14:52 WIB

INVESTASI: Lahan di wilayah Kecamatan Bukateja yang akan menjadi incaran investor. PURBALINGGA - Target investasi di Kabupaten Purbalingga di tahun 2021 ini diproyeksikan tetap mengacu pada sektor manufaktur dan jasa. Ada tiga kecamatan yang bakal menyumbang investasi paling dominan. Yaitu Kecamatan Bukateja, Kemangkon dan Kecamatan Purbalingga. Karena selain paling dekat bandara juga saat ini sudah mulai banyak investor. https://radarbanyumas.co.id/efek-persiapan-bandara-jbs-bukateja-banyak-dilirik-calon-investor/ Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga, Ato Susanto AP MSi menjelaskan, sektor jasa akan diprioritaskan setelah manufaktur untuk melihat multiplier efek dari adanya bandara. “Tiga kecamatan itu saat inipun sudah mulai terbuka pada calon investor dan daya dukung lahan, akses dan sarpras lainnya sudah memenuhi,” tuturnya, Selasa (9/2). Seperti diketahui, manufaktur yaitu suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Lebih lanjut dikatakan, pihaknya segera menyusun rencana strategis tahun 2021 agar target lebih terarah. Misalnya selain dua sektor tersebut, tetap ada pariwisata, properti dan lainnya. Semua harus ada perencanaan dan proyeksi yang harus diupayakan secara optimal. Tahun 2020 lalu, perkembangan sektor industri masih mendominasi dan tahun depanpun tidak jauh beda. Apalagi di Purbalingga infrastruktur jalan, jembatan, jaringan listrik, telekomunikasi sudah semakin merata. “Ditambah sudah terbitnya perda RTRW yang baru dan memungkinkan untuk para calon investor menanamkan modalnya lebih masif ke seluruh wilayah di Kabupaten Purbalingga,” rincinya. Sementara itu, target capaian investasi tahun lalu lebih dari Rp 700 miliar tercapai. Tahun 2020 lalu target investasi di Kabupaten Purbalingga di angka Rp 670 miliar. Target tahun sebelumnya atau 2019 dari target Rp 570 miliar dapat tercapai, bahkan diatas target yakni sebesar Rp 679 miliar. Lebih lanjut dikatakan, untuk target dari tingkat kabupaten maupun pusat tidak berubah. Karena sudah tertuang dalam RPJM. Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE Becon MM menegaskan, tahun 2021 seluruh kabupaten/kota harus sudah memiliki Mall Pelayanan Publik. Pemkab Purbalingga memproritaskan, tahun depan ada Mall pelayanan publik. Sehingga semua menjadi one stop service dan memudahkan calon investor mengurus perizinan di Purbalingga. “Saya ingin Kabupaten Purbalingga kembali dikenal sebagai Kabupaten Pro Investasi,” ungkapnya. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait