Banyak Restoran Masih Pakai Elpiji 3 Kg

Jumat 26-10-2018,11:06 WIB

Foto bersama pemilik restoran seusai meninjau dapur restoran, sembari menyerahkan elpiji 5,5 kilogram untuk mengganti gas melon. EKO A RACHMAN/RADARMAS PURBALINGGA - Untuk yang keenam kalinya DPC Hiswana Migas Purbalingga bersama dinas terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak), terhadap pengunaan elpiji bersubsidi di Purbalingga. Ternyata, masih banyak restoran atau rumah makan yang menggunakan elpiji hijau atau elpiji 3 kilogram. “Sidak hari ini (kemarin), yang keenam kalinya. Kalau sebelumnya menyasar dapur-dapur kantor/dinas (OPD), kecamatan dan kelurahan. Kemudian dapur rumah-rumah PNS di sejumlah lokasi perumahan. Kali ini sasaran sidak restoran-restoran. Temuannya, masih banyak restoran yang menggunakan elpiji 3 kilogram,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Johan Arifin, Kamis (25/10). Tim sidak kemarin menyasar sedikitnya sembilan rumah makan di Bobotsari dan Mrebet. Saat sidak, selain tim gabungan yang ikut serta yakni perwakilan tujuh agen elpiji yang ada di Kabupaten Purbalingga, pengurus Hiswana Migas Cabang Purbalingga, serta Sales Eksekutif Elpiji Rayon 7 PT Pertamina, Agung Surya Pranata dan stafnya dari Cilacap. Dari sejumlah rumah makan yang disidak, ternyata masih banyak yang menggunakan elpiji 3 kilogram. Namun, ada satu rumah makan yang sudah tidak menggunakan elpiji bersubsidi tapi sudah berganti menggunakan elpiji non subsidi isi 5,5 kilogram. “Sidak akan berlanjut dan kontinyu. Dilaksanakan secara bertahap, untuk memberi penyadaran kepada orang-orang yang sudah mampu, agar tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi. Karena elpiji 3 kilogram itu untuk orang miskin. Yang mampu diharapkan beralih memakai elpiji 5,5 kilogram atau 12 kilogram,” kata Johan. Sales Eksekutif Elpiji Rayon 7 PT Pertamina Agung Surya Pranata menuturkan, dari sembilan titik sasaran yang disidak, ada beberapa restoran yang masih menggunakan elpiji bersubsidi atau 3 kilogram. (nis)

Tags :
Kategori :

Terkait