LAYAK : Meski masih bangunan lama, Terminal Bus Bobotsari rutin dibenahi agar penumpang merasa nyaman. (AMARULLAH NURCAHYORADARMAS)
Revitalisasi Terminal Bus Bobotsari
PURBALINGGA - Terminal Bus Bobotsari Kecamatan Bobotsari yang kini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, akan direvitalisasi tahun depan. Sembari menunggu revitalisasi, dilakukan pemeliharaan rutin dan pembenahan sarana dan prasarana (sarpras).
Tahun lalu, usai penyerahan dari Pemkab Purbalingga ke pusat, terminal bus Bobotsari kondisinya memprihatinkan. Bangunan dan landasan rusak, sarpras juga kurang layak. Namun usai serah terima, langsung dilakukan pembenahan.
“Kalau secara rutin ada pengecatan, penataan bangunan. Misalnya untuk ruang kantor, ruang tunggu penumpang dan tempat berdagang,” tutur Koordinator Terminal Bus Bobotsari Joko Purnomo.
Secara bertahap pengelola terus menyiapkan pelayanan yang prima. Khusus bagian landasan terminal sudah mulus.
Joko mengatakan, perbaikan diperlukan sebelum pembangunan terminal utama yang akan dimulai tahun 2019 mendatang. Pembangunan terminal baru senilai puluhan miliar direncanakan selama dua tahun.
“Perbaikan ringan dan rutin kita fokuskan pada fisik yang terkit langsung dengan pelayanan dan kantor, yang mendukung kenyamanan penumpang. Jika terminal baru segera dibangun, maka bangunan lama akan dihilangkan,” tambahnya.
Rencana pembangunan Terminal Bus Tipe A Bobotsari masih berproses. Namun pemerintah optimis tahun 2019 mendatang, pembangunan fisik mulai direalisasikan. Anggaran yang dulu direncanakan sebesar Rp 40 miliar, bisa berubah karena ada revisi Details Engineering Design (DED) dengan indeks harga yang juga berubah.
Tahun ini, sudah masuk rencana strategis Kementerian Perhubungan RI dan perencanaan teknis sudah berjalan. “Tahun ini koordinasi teknis lebih dulu. Termasuk kemungkinan adanya perubahan alokasi anggaran yang dalam beberapa tahun sebelumnya tercantum Rp 40 miliar,” tuturnya. (amr/sus)