PASAR IKAN : Pasar Ikan Kutasari menjadi penopang pendapatan asli desa.BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS
PURBALINGGA - Desa Kutasari Kecamatan Kutasari mengalami kekosongan lima perangkat desa pada tahun ini. Kondisi ini membuat perangkat desa yang masih ada harus bekerja ekstra dalam melaksanakan pelayanan dan pembangunan Desa Kutasari.
Kepala Desa Kutasari, Agus Amperato mengatakan, perangkat desa yang kosong yakni Kadus 4, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesra, Kaur Keuangan, dan Kaur Perencanaan. “Secara umum pelayanan tidak terkendala. Hanya saja, perangkat desa yang ada harus double job,” tuturnya.
Dia menambahkan, Pemerintah Desa Kutasari belum dapat menyelenggarakan pengisian perangkat desa untuk menutup kekosongan lima perangkat desa. Pihaknya masih menunggu petunjuk dan ketentuan teknis dari Pemkab Purbalingga. “Jika sudah ada kejelasan, tentu akan kami lakukan pengisian segera,” tambah Agus.
Terkait pembangunan tahun 2018, Agus menyampaikan, saat ini sedang melakukan pembenahan sarana prasarana. Diantaranya pembangunan bendung dan irigasi, pembangunan jalan setapak atau rabat beton dan lainnya. Pada tahun ini juga, melalui dan Silpa, Pemdes Kutasari telah membangun Pasar Ikan Kutasari.
“Pasar Ikan Kutasari tadinya berada di eks Terminal Kutasari yang kini sedang dipugar untuk pembangunan Puskesmas. Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan supaya pasar ikan tetap ada untuk mengakomodir harapan para pedagang ikan. Akhirnya pasar ikan tersebut dipindah dan dikelola desa,” tambahnya.
Pengelolaan pasar ikan diharapkan dapat menunjang pendapatan asli desa (PADes). Pihak desa mendapatkan PADes itu dari sewa lapak maupun retribusi. Dia merasa gembira karena keberadaan pasar ikan tersebut disambut antusias masyarakat. (bdg)