Idap Kanker Serviks, Nenek Nekat Gantung Diri

Rabu 16-03-2016,11:43 WIB

Aksi bunuh diri menggegerkan warga Desa Meri Kecamatan Kutasari, Selasa (15/3). Diduga karena divonis mengidap sakit keras beberapa bulan terakhir, Nenek Surtini (72), nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar mandi depan rumahnya. Peristiwa itu diketahui pertama kali oleh anak sulungnya, Sartini (49), sekitar pukul 05.30 saat dia hendak mandi. Wanita itu dibuat kaget karena menemukan ibunya sudah kaku di dalam kamar mandi dengan kain warna putih mengikat di leher. “Karena kaget, spontan saya berteriak minta tolong. Warga langsung menghampiri saya dan kemungkinan ada yang melaporkan kejadian ini ke Polsek Kutasari,” ungkapnya, Selasa (15/3). Sartini menjelaskan, sejak beberapa bulan belakangan, ibunya sering mengeluh sakit perut yang hebat. Hingga akhirnya penyakit itu diketahui adalah kanker serviks usai berobat ke RSUD dr Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. “Sebenarnya sebelum berobat ke rumah sakit, ibu hanya sakit asma dan sering sesak nafas. Tapi hampir lebih dari dua minggu sebelum meninggal, ibu saya sudah tak pernahh mengeluhkan sesak nafas itu. Namun sakit perutnya masih,” ujarnya. Beberapa tetangga mengaku jika belakangan korban kelihatan segar dan sehat. Biasanya keluhan hanya asma dan sesak nafas. Bahkan kemarin sore masih sempat duduk duduk bersama di warung.  “Kami juga kaget dan tidak menyangka saat mengetahui Nini Sur (korban, red) meninggal seperti itu. Karena sebelumnya segar bugar,” ungkap Misdem, tetangga korban. Hasil pemeriksaan petugas medis dan polisi di lokasi kejadian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Nini Sur. P?etugas medis dari Puskesmas Kutasari yang melakukan pemeriksaan, hanya menemukan memar pada leher korban bekas jeratan selendang. “Korban diperkirakan meninggal pada 6-10 jam sebelumnya,” kata petugas medis Puskesmas Kutasari, dr Laras. Kapolsek Kutasari, Kompol Masturi mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap korban, murni gantung diri. Dugaan sementara dari keterangan keluarga, karena depresi dengan penyakit yang dideritanya. “Keluarga sudah menerima dan jenasah sudah langsung dimakamkan dan tidak ada masalah,” jelas Masturi. (amr/bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait