Semua pilihan dalam hidup memiliki resiko yang harus ditanggung, termasuk dalam bisnis pertanian. Tak jarang, orang lebih memilih menuruti dan menyerah pada musim atau iklim. Hingga akhirnya, banyak petani yang ketergantungan dengan musim. Namun bagi yang berani mengambil resiko, musim tak jadi halangan, baik kemarau maupun penghujan. Meski bukan halangan, namun perhitungan matang pada komoditas yang akan dibudidayakan harus tepat. Hal itu benar-benar dipedomani Kepala Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Edi Suroso yang juga petani sayuran dan hortikultura ini. “Saya sering berspekulasi, ketika yang lain tidak berani menanam cabai karena musim hujan, saya tetap membudidayakanya. Termasuk kubis yang ternyata berkesempatan memiliki harga tinggi jauh dari biasanya hingga dikirim ke Jakarta,” ungkap pemilik suara keras ini. Tak jarang, komoditas itu justru memiliki keuntungan yang sangat besar ketika tidak pada musim panen bersamaan. Memang, penuh resiko dan tidak usah khawatir merugi serta harus tetap optimis bakal laku tinggi karena berani ambil resiko menentang musim. “Jadi tak mesti kalau berani ambil resiko selalu rugi, namun ambil tantangannya dan jeli membidik pasar serta tidak asal- asalan meski resiko besar,” tambahnya. (amr)
Berani Ambil Risiko
Kamis 18-02-2016,11:04 WIB
Kategori :