BANYUMAS - Sebanyak 48 penderes nira kelapa di Banyumas, dilaporkan mengalami kecelakaan kerja sejak sejak awal tahun 2020 ini.
Kasubbag Kesejahteraan Sosial Bagian Kesra Setda Kabupaten Banyumas, Tasroh, SS, MPA, MAc mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut.
Sebagian penderes nira kelapa meninggal akibat kecelakaan kerja dan tidak sedikit yang mengalami cacat permanen.
https://radarbanyumas.co.id/atlet-arung-jeram-temukan-mayat-wanita-saat-latihan-tersangkut-di-batu-sungai/
"Untuk yang cacat permanen ada 16 orang tahun ini," katanya.
Berdasarkan data Bagian Kesra Setda Kabupaten Banyumas, sejak tahun 2017 hingga Oktober 2019 terdapat 323 kasus kecelakaan penderes, di mana sebanyak 236 penderes mengalami cacat dan sebanyak 87 meninggal. "Semoga tahun ini tidak ada kenaikan," katanya.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi penderes, sebenarnya Pemkab Banyumas sudah memberikan bantuan 167 buah alat pengaman pada tahun ini. "Tetapi alat tidak digunakan, karena menurut mereka alat dinilai ribet saat digunakan," jelasnya.
Berbagai upayapun sudah dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan. Seperti sosialisasi, banner soal keamanan, dan antisipasi kecelakaan penderes. Namun sepertinya hal tersebut tak dihiraukan.
Sementara untuk bantuan, Pemkab Banyumas menyediakan anggaran total Rp 1,2 milyar. "Untuk yang meninggal mendapat bantuan Rp 5 juta, sedangkan yang cacat Rp 10 juta," tuturnya.
"Saya ingin penderes selamat dan harus disiplin menggunakan alat keselamatan ini," pungkasnya. (ali)