Ia menambahkan, stigma terhadap penyandang HIV masih kuat di tengah masyarakat. Kondisi itu membuat sebagian anak memilih menutup diri bahkan sebelum benar-benar mengalami penolakan. Melalui pendampingan, Yuspita berharap anak-anak penyandang HIV terus berani bermimpi dan menatap masa depan tanpa rasa takut.
BACA JUGA:Salma, Gadis Mipiran yang Tak Pernah Bermimpi Jadi Atlet Tembak, Kini Ukir Emas Popnas 2025
Di Bojongsari, R menjajal sepatu barunya dengan senyum kecil yang mengembang. Di Kemangkon, N memegang sepatu sumbangan sambil memeluk erat ibunya. Dua anak yang berbeda, tetapi memikul harapan yang sama. Tumbuh seperti layaknya anak-anak lain, tanpa dibayangi stigma, dan tetap berjalan menuju masa depan yang mereka impikan. (*)