BI Bantu Wujudkan Pesantren yang Mandiri dan Berdaya

Jumat 05-12-2025,18:23 WIB
Reporter : Juni R
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pondok Pesantren mesti berdaya dan mandiri. Menjadi satu keniscayaan yang dipegang teguh oleh Pengasuh PP Darul Ulum Sirau Kemranjen, Banyumas KH. Ahmad Syaikhul Ubaid. 

Menurutnya, kemandirian pesantren harus ada di zaman sekarang. Karena semuanya saat ini tidak ada yang gratis. 

"Pesantren  adalah lembaga sosial yang non profit, tapi kita tidak bisa mengesampingkan kebutuhan. Di pondok ada listrik, ada guru Madin yang harus diperhatikan, dan ada kebutuhan lainnya. Buang sampah kami sekarang bayar Rp 2,5  juta per bulan untuk buang sampah. Maka pesantren mandiri itu harus," ujarnya.

Niat baik, dan juga semangat untuk menjadi mandiri dan berdaya akhirnya menemukan jalan. Bank Indonesia (BI) turut ambil bagian dalam mewujudkan pesantren mandiri, melalui berbagai program pemberdayaan. 

BACA JUGA:Momentum HKN 2025: PPJAI dan Bupati Cilacap Salurkan Bantuan Alat Produksi Herbal ke Pesantren dan Pelaku Jamu

"Adanya BI ikut membantu dan turun tangan mewujudkan pesantren mandiri luar biasa supportnya. Mulai dari permodalan, pelatihan, hingga penjualan, semua dibimbing dari hulu sampai hilir," jelasnya. 

Ia menambahkan, tahun 2022 lalu PP Darul Ulum Sirau Kemranjen mendapatkan bantuan dari BI. Bantuannya komplit. Dari kolam lele, bibit lele, hingga semua alat-alat yang mendukung budidaya lele lengkap diberikan. 

"Budidaya lele kami dari 2010, bantuan dari BI tahun 2022 dapat 15 kolam," ujarnya. 

Bantuan itu tidak menguap sia-sia. Ia dan seluruh santri serius betul belajar dan mengembangkan budidaya lele. 

"Sekarang sudah 80-90 kolam," tuturnya. 

BACA JUGA:Rutan Banjarnegara Resmikan Pesantren Kilat, Santri Warga Binaan Dapat Pembinaan Kepribadian

Menurutnya, BI punya peranan penting dalam mewujudkan pemberdayaan pesantren. Saat ini omzet dari budidaya lele mencapai Rp 60 juta per bulan. 

"Omzet sekarang 2,5 sampai 3 ton per bulan. Harga umum Rp 20 ribu per kilo. Kisaran Rp 60 juta perputaran uang per bulan," paparnya. 

Selain menjual lele segar, ia juga berinovasi dengan menjual lele siap goreng atau Lele Lesgo. 

"Satu pack isi satu kilo sudah dibumbui dan tinggal goreng," ucapnya. 

Kategori :