KEBUMEN - Tokoh Kabupaten Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, meyakini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki dampak positif bagi masyarakat. Di saat yang sama, Mohammad Yahya Fuad pun tidak menutup mata bila program yang baru kali pertama digelar ini belum sempurna.
Oleh karena itu, Mohammad Yahya Fuad mendorong semua pihak, termasuk kalangan pengusaha menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Himbauan ini perlu ia sampaikan, mengingat pada awal program ini berjalan, banyak pihak atau pengusaha ragu menjadi mitra program MBG. Maklum, mereka harus mengeluarkan dana cukup besar untuk pendirian bangunan dapur MBG sementara kepastian memenuhi syarat atau tidak masih harus menunggu verifikasi dari BGN.
Belum lagi, bila ada masalah, para pemilik dapur MBG ini dituding menjadi biang kesalahan. "Penyedia dapur MBG, berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan teknis, hanya menyiapkan sarana dan prasarana. Sementara untuk tata laksana makanan hingga sampai kepada penerima manfaat dikelola pihak lain termasuk di dalamnya tim pengawas dari pemerintah," ujar founder Tradha Grup tersebut.
Apapun itu, Mohammad Yahya Fuad mengamini program MBG layak didukung karena sangat bermanfaat. Tidak hanya bagi para penerima manfaat dalam hal ini siswa, program MBG juga dapat menggerakkan ekonomi UMKM dan petani.
"Program MBG ini manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh penerima manfaat atau siswa. program MBG juga dapat menggerakkan ekonomi UMKM dan petani dan mengurangi angka pengangguran yang muaranya mengurangi angka kemiskinan," ujar Yahya Fuad yang berlatar belakang pengusaha itu, kemarin (21/10).
Di saat yang sama, Mohammad Yahya Fuad mengapresiasi pelaksanaan MBG di Kabupaten Kebumen yang menurutnya sejauh ini berjalan cukup baik. Bahkan, Yahya Fuad menilai, cakupannya program MBG di Kebumen ini tergolong cepat dibanding kabupaten atau wilayah lain. "Saat ini sudah menyasar 65 persen. Kita tinggal mengejar 30 persen agar cakupannya dapat dirasakan seluruh anak-anak di Kebumen," ujarnya. (cah)