Waspada Serangan Jantung Ringan, Pasien di RSUD Cilacap Masih Terus Meningkat

Minggu 19-10-2025,09:48 WIB
Reporter : Regina Gayuh
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jantung dan Pembuluh darah menjadi salah satu prioritas penanganan di RSUD Cilacap, sesuai arahan dari Kementrian Kesehatan, yaitu salah satu dari aspek KJSU-KIA.

KJSU-KIA adalah program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk Kanker, Jantung, Stroke, Urologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu layanan kesehatan prioritas di rumah sakit daerah.

Kasus pasien penyakit jantung di Kabupaten Cilacap sendiri terus menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data RSUD Cilacap, sejak awal tahun hingga September, jumlah pasien mengalami lonjakan cukup tinggi, terutama pada kasus serangan jantung ringan atau Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI). Peningkatan tersebut terjadi baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap.

“Pasien dengan keluhan jantung sering datang secara tidak terduga, bisa mencapai tiga hingga lima orang per hari. Dengan pelayanan yang masih dalam tahap pengembangan, kami akan terus berupaya agar kualitas layanan jantung di RSUD Cilacap bisa naik tingkat,” ujar dr. Kelly Kuswidi Yanto, Plt. Direktur RSUD Cilacap.

BACA JUGA:RSUD Cilacap Segera Miliki Laboratorium Kateterisasi Jantung, Pasien Tidak Perlu Dirujuk ke Luar Kota

Ia menjelaskan, penyakit jantung yang paling banyak dialami masyarakat Cilacap saat ini adalah gagal jantung (payah jantung) dan serangan jantung (sindrom koroner akut). Kondisi tersebut mayoritas dialami pasien berusia di atas 50 tahun.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSUD Cilacap melakukan pengaturan ulang sistem pelayanan.

“Harapannya, pasien yang menjalani pengobatan rutin bisa diarahkan untuk kontrol di fasilitas kesehatan tingkat pertama (faskes 1), namun tetap menggunakan rujukan obat dari RSUD agar pengobatan tidak terputus,” papar dr. Kelly.

Saat ini, layanan jantung di RSUD Cilacap ditangani oleh tiga dokter spesialis, yakni dr. Kelly, dr. Indra, dan dr. Garniswara. Upaya peningkatan kompetensi dan pengembangan layanan terus dilakukan.

BACA JUGA:Tren Minuman Manis, RSUD Cilacap Ungkap Gen Z di Ambang Risiko Gagal Ginjal

“Kami berharap nantinya bisa berbagi peran — saya khusus menangani pemasangan ring jantung, dr. Indra menjadi konsultan intensifis untuk ICU jantung, dan dr. Garnis di bidang kardiologi intervensi. Kami masih membutuhkan satu dokter lagi untuk konsultan non-invasif, khususnya pemeriksaan echocardiography (USG jantung),” jelasnya.

Dengan peningkatan kasus yang cukup signifikan, RSUD Cilacap berkomitmen memperkuat kapasitas layanan jantung, baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas pemeriksaan, maupun pelayanan berkelanjutan. 

Diharapkan masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya pencegahan dini dan deteksi faktor risiko penyakit jantung, agar angka kejadian dapat ditekan. (gia)

Tags :
Kategori :

Terkait