Sistem Pembayaran Digital QRIS Diterapkan di Empat Pasar Tradisional di Kabupaten Cilacap

Kamis 09-10-2025,11:59 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kini mulai merambah pasar-pasar tradisional di Kabupaten Cilacap. Penerapan QRIS telah berjalan di empat lokasi percontohan, yakni Pasar Gede, Pasar Tanjungsari, Pasar Sidodadi, dan Pasar Saliwangi.

Beni Priatno, Analis perdagangan ahli muda yang mewakili Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, Ardana Galuh menyampaikan, kehadiran sistem pembayaran non-tunai ini dinilai membawa banyak manfaat bagi pembeli maupun pedagang.

"Penerapan QRIS sudah berjalan di empat pasar tradisional. Sistem ini membawa banyak manfaat baik bagi pembeli maupun pedagang, mulai dari kemudahan transaksi hingga meminimalisir risiko uang palsu," ujar Beni Priatno.

Dari empat pasar percontohan tersebut, Pasar Saliwangi menunjukkan tingkat adopsi digital yang paling tinggi. Data mencatat, penggunaan QRIS di pasar ini telah mencapai 300 pedagang, atau sekitar 90% dari keseluruhan pedagang yang beraktivitas. Tingginya angka ini menunjukkan antusiasme pedagang terhadap kemudahan transaksi nontunai.

BACA JUGA:Melek Digital, Pedagang Pasar Saliwangi Telah Menggunakan Qris Sebagai Metode Pembayaran

Menurut Beni, upaya ini merupakan bagian dari langkah DPKUKM untuk mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pasar. Selain mempermudah transaksi, digitalisasi juga membantu pedagang memiliki rekam jejak keuangan yang lebih rapi.

Meskipun sukses dalam adopsi, Beni mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi di lapangan. Kendala utama adalah belum meratanya keberadaan gerai maupun kantor cabang lembaga keuangan di sekitar area pasar.

Kondisi ini menyebabkan sebagian pedagang yang telah aktif menggunakan QRIS kesulitan dalam mencairkan hasil penjualan digital mereka menjadi uang tunai.

"Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah terbesar kami. Pedagang sudah semangat menggunakan QRIS, tapi saat ingin mencairkan dananya, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh karena tidak semua area pasar memiliki akses perbankan yang memadai," tegas Beni.

DPKUKM berharap dapat berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan pihak bank pelaksana untuk mengatasi masalah akses perbankan ini agar manfaat QRIS dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh pedagang di Cilacap. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait