PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Suasana haru menyelimuti para karyawan PT Nina Venus Indonesia cabang Purbalingga. Sebuah video perpisahan di pabrik rambut palsu (wig) itu viral di media sosial setelah perusahaan resmi menghentikan operasionalnya, Rabu (30/9).
Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga, Yesu Dewayana, membenarkan kabar penutupan tersebut. Ia memastikan seluruh hak pekerja telah diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) antara perusahaan dan karyawan.
"Semua proses sudah berjalan baik, tanpa gejolak. Pesangon dan kompensasi sudah disepakati," jelasnya, Jumat (3/10).
Dari total 141 pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sebagian besar akan langsung dialihkan ke dua perusahaan lain di sektor serupa, yakni PT Boyang dan PT Victoria.
BACA JUGA:Tahun 2024, Jumlah PHK di Purbalingga Tertinggi di Jawa Tengah, Capai 12 Ribu
"Pekerja tetap bisa melamar, tapi sudah ada kerja sama antarperusahaan. Jadi mereka bisa langsung ditempatkan tanpa menunggu lama," terangnya.
Menurut Yesu, tutupnya pabrik Nina Venus di Purbalingga tidak lepas dari penurunan pesanan dan ketatnya persaingan industri rambut palsu global. Apalagi, pusat produksi utama perusahaan berada di Sukabumi.
"Sekitar sepuluh tahun lalu, jumlah karyawan di Purbalingga bisa mencapai 500 orang. Tapi sejak pandemi, permintaan turun drastis," ungkapnya.
Meski demikian, ia mengapresiasi langkah manajemen perusahaan yang dinilai tertib dan bertanggung jawab dalam proses penutupan.
BACA JUGA:Order Menurun, 5.984 Pekerja Dirumahkan dan 4.147 Pekerja Di-PHK
"Pekerja menerima haknya, dan sebagian besar langsung bekerja di tempat baru. Ini contoh penutupan perusahaan yang tertib," ujarnya.
Yesu menambahkan, industri wig di Purbalingga saat ini memang tengah menghadapi tantangan berat.
"Dari sisi kualitas kita unggul, tapi untuk produksi massal masih kalah bersaing. Ini jadi bahan evaluasi untuk pengembangan industri ke depan," katanya.
Berdasarkan data Disnaker Purbalingga, hingga akhir September 2025 sudah ada 249 pekerja sektor rambut palsu yang terdampak PHK. (alw)