PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sejumlah pedagang di Pasar Segamas mengaku kian kesulitan bertahan. Sejak beberapa bulan terakhir, pengunjung menurun drastis dan omset pedagang ikut merosot.
Salah satunya Sujatno (83), pedagang pakaian, menuturkan kondisi sepi semakin terasa setengah tahun terakhir.
"Saya dagang sudah puluhan tahun, tapi baru kali ini sepi sekali. Dulu bisa bawa pulang Rp 200-300 ribu per hari, sekarang paling Rp 50 ribu. Apalagi sekarang orang lebih banyak belanja online. Katanya murah, padahal kualitasnya belum tentu. Saya sendiri sudah tua, kurang paham cara jualan di online," ungkapnya.
Kepala UPT Pasar Wilayah 1, Anwar, membenarkan tren turunnya pembeli bukan hanya di Segamas, tapi di banyak pasar tradisional.
BACA JUGA:Pedagang Kaki Lima Ogah Tinggalkan Alun-Alun
"Paling terasa pedagang pakaian. Kalau sembako relatif masih stabil," jelasnya.
Menurutnya, berbagai langkah sudah diupayakan agar pasar kembali hidup. Salah satunya dengan menggelar event berbasis produk yang diharapkan bisa menarik masyarakat. Selain itu, tahun lalu juga sempat diupayakan program penjualan lewat WhatsApp.
"Namun karena pengelolaan belum matang, SDM terbatas, dan pedagang enggan ribet, akhirnya program ini tidak berjalan dan berakhir," terangnya.
Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan program online kembali dijalankan bila ada pendampingan dan pelatihan bagi pedagang.
BACA JUGA:Pasar Bojong Sepi, Ditinggal Pedagang dan Pembeli
"Kami melihat ada potensi, tapi perlu dukungan penuh agar bisa berjalan," imbuhnya.
Terkait kios kosong, Anwar menegaskan sebenarnya seluruh kios sudah terisi. Hanya saja ada pedagang yang berjualan tidak menentu. Mereka tetap bayar retribusi. (alw)