CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Aktivitas nelayan di perairan selatan Pulau Jawa, khususnya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terganggu akibat cuaca ekstrem yang masih melanda. Kondisi ini membuat hasil tangkapan ikan menurun drastis, terutama bagi nelayan pemilik kapal kecil.
Hingga akhir September ini, hujan masih kerap turun di perairan tersebut, padahal seharusnya sudah memasuki musim angin timur. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas tangkapan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sardjono mengungkapkan, kondisi cuaca yang tidak menentu telah menyebabkan penurunan hasil tangkapan kapal berukuran kecil mencapai 75 hingga 80 persen.
“Nelayan tetap melaut, tapi pulang tanpa hasil. Ini karena faktor cuaca yang masih banyak hujan, padahal seharusnya sudah musim angin timur,” ujar Sardjono.
BACA JUGA:Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Selatan Jawa Tengah, Nelayan Tetap Waspada
Selain penurunan hasil tangkapan, para nelayan juga mengeluhkan biaya operasional harian yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penghasilan yang didapatkan.
Untuk kapal berukuran kecil, sekitar 6 gross ton ke bawah, biaya melaut setiap hari dapat mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.
"Kemarin saja tidak bisa menutup biaya. Mereka coba melaut, berharap besok bisa dapat hasil, tapi tetap hasil tangkapan kurang,” kata Sardjono. (rey)