CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto mengambil langkah tegas dengan menutup cikal bakal perlintasan liar di Desa Kubangkangkung. Lokasi ini berada di petak jalan antara Stasiun Kawunganten dan Jeruklegi. Penutupan dilakukan untuk mencegah perlintasan liar yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal di masa mendatang.
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro menjelaskan, cikal bakal perlintasan liar sering kali muncul dari jalur tidak resmi yang digunakan sebagian masyarakat.
"Jika tidak segera ditutup, titik tersebut bisa berkembang menjadi perlintasan liar yang sangat membahayakan karena tanpa palang pintu maupun penjaga. KAI menutup titik ini demi keselamatan bersama," tegasnya.
KAI Daop 5 Purwokerto menunjukkan, di Cilacap terdapat 233 perlintasan sebidang, yang terdiri dari 160 perlintasan terjaga dan 73 perlintasan tidak terjaga.
BACA JUGA:Banyak Palang Pintu Kereta Api Tanpa Penjaga di Cilacap
Keberadaan perlintasan liar menjadi tantangan besar dalam menjaga keamanan dan kelancaran perjalanan kereta api. Oleh karena itu, KAI terus berupaya menutup jalur-jalur yang tidak resmi demi menjaga keselamatan di sepanjang jalur rel.
Selain melakukan penutupan, KAI juga gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan saat melintas di perlintasan sebidang.
Sesuai Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, pengguna jalan diwajibkan untuk berhenti sejenak saat sinyal atau palang pintu mulai berbunyi, mendahulukan perjalanan kereta api, dan memastikan kondisi aman dengan menengok kanan dan kiri sebelum melintas.
"Kami mengimbau masyarakat untuk disiplin mematuhi aturan di perlintasan sebidang serta mendukung penutupan cikal bakal perlintasan liar. Mari kita ciptakan sinergi antara pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat untuk mewujudkan perjalanan kereta api serta lalu lintas yang aman, lancar, dan nyaman," tutup Krisbiyantoro. (rey)