Badri Budiarjo saat menunjukkan ayam bantuan yang mati, kemarin. ALI IBRAHIM/RADARMAS
PEKUNCEN - Ratusan ayam program bantuan dari pemerintah untuk warga Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen mati mendadak. Kini peternak pun kelimpungan karena pakan masih ada tapi ayam bantuan hampir habis.
"Awalnya mau makan tapi tembolok seperti tidak terisi, lalu lemas dan akhirnya mati. Bahkan (ayam) milik Daryo hanya menyisakan satu ekor. Padahal satu penerima mendapatkan 50 ekor," jelas Ketua II Unit Pengelola Kegiatan dan Keuangan (UPKK), Rosyidin kemarin.
Ketua I UPKK, Badri Budiarjo juga mengakui hal yang sama. Di kelompoknya beberapa ayam milik warga juga mati. "Ada yang satu kandang hidup, tapi kebanyakan mati hampir saparuhnya. warganya sudah mentaati seluruh peraturan tentang kandang dan pangan," teranngya.
Selain itu, untuk biaya bantuan kandang Rp 500 ribu juga sampai saat ini belum dicairkan. Dia berharap pemerintah dapat segera mencairkan dana kandang, dan dapat mengganti ayam yang mati tersebut.
Sementara Camat Pekuncen Amrin Ma'ruf mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait banyaknya ayam bantuan yang mati. "Kami belum mendapat laporan resmi, tapi jika ada kematian itu hal yang wajar jika jumlahnya sedikit. Kemungkinan juga karena kurangnya edukasi tentang pemeliharaan ayam yang baik kepada warga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bantuan ini merupakan wujud dari Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang dirumuskan Kementerian Pertanian RI. "Di Cikembulan ada 199 KK penerima. Untuk keseluruhan di Pekuncen totalnya ada 3.213 KK penerima bantuan ayam," paparnya. (ali)