Menuju Sekolah Digital, Cilacap Kenalkan Kurikulum Coding dan AI

Selasa 29-07-2025,11:29 WIB
Reporter : Rayka Diah Setianingrum
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap terus melakukan penyesuaian dan pembaruan kebijakan pendidikan, termasuk implementasi lima hari sekolah serta pengenalan kurikulum berbasis teknologi seperti coding dan kecerdasan buatan (AI). 

Kabid Pendidikan Dasar Dinas P dan K Cilacap, Kamto mengatakan, saat ini sistem hari sekolah masih mengacu pada aturan pemerintahan sebelumnya yang menggunakan pola enam hari. Namun, dengan terbitnya Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang lima hari sekolah, Cilacap mulai melakukan uji coba di sejumlah sekolah.

"Kita sudah lakukan piloting secara bertahap. Mulai dari satu sekolah per kecamatan, lalu meningkat. Untuk tingkat SMP negeri sudah 100 persen lima hari sekolah. Ada 84 SMP dan 182 SD negeri yang belum semuanya. Tapi karena ini usulan dari bawah, bukan dari dinas, maka kita lakukan secara bertahap sampai nanti 100 persen," terang Kamto.

Ia menyebutkan, kebijakan akhir akan menunggu keputusan dari Bupati Cilacap yang baru. Saat ini, dinas telah menyiapkan tiga opsi, sistem enam hari, lima hari, dan kombinasi keduanya sesuai kesiapan sekolah masing-masing.

BACA JUGA:Kurikulum Berbasis Cinta Digaungkan di Cilacap, FKUB Sebut Fondasi Harmoni Kehidupan

"Masing-masing pilihan punya kelebihan dan kekurangan. Jadi sambil menunggu SK resmi dari Bupati, sekolah melaksanakan seperti biasa. Yang sudah lima, tetap lima. Yang enam, tetap enam," kata Kamto.

Selain itu, inovasi juga hadir lewat penerapan Kurikulum Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) pada tahun ajaran ini. Kurikulum ini diberikan kepada siswa SD kelas 5-6 dan SMP kelas 7-9 sebagai bekal menghadapi tantangan era digital.

Kamto menjelaskan, penerapan kurikulum baru ini difokuskan pada sekolah-sekolah yang telah menerima BOS Kinerja, yakni sekitar 40 sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak membebani sekolah dari segi pembiayaan, terutama karena pelatihan guru bersifat berbayar.

"Kita bekali guru-guru melalui bimtek agar mampu mengajarkan coding dan AI. Ini bukan sekadar belajar komputer, tapi mengajarkan cara berpikir, menghubungkan konsep, dan menyiapkan anak-anak untuk masa depan 10 hingga 20 tahun ke depan," jelas Kamto.

Ia berharap, dengan kebijakan yang terus berkembang dan dukungan masyarakat, anak-anak Cilacap tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku dalam kemajuan zaman dan pembangunan daerah.

"Cita-cita kita, anak-anak Cilacap tidak hanya siap menghadapi perubahan, tapi juga menikmati dan mengambil bagian dalam kemajuan Kabupaten Cilacap," pungkasnya. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait