JUALAN DI JALAN : Pedagang unggas di Pasar Wijahan lebih memilih berjualan di jalan-jalan sekitar pasar. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS
KEMRANJEN- Penataan pasar tradisional Wijahan Kecamatan Kemranjen, Banyumas butuh kerja keras. Rupanya, kendati sudah disiapkan tempat, para pedagangunggan enggan masuk pasar dan memilih transaksi di jalan.
"Pedagang ayam jualannya di jalan-jalan sekitar pasar. Setor ayam ke juragan di pinggir jalan juga, juragan tidak masuk ke pasar," kata salah seorang pedagang ayam, Edi Sutopo.
Menurut Edi, mereka memilih berjualan di sekitar pasar dan tidak masuk pasar agar tidak menganggu yang sedang berjualan di dalam pasar. “Aroma unggas jelas akan mengganggu kenyamanan. Terlebih bagi pedagang makanan,” dalihnya.
Sementara Kepala Pasar Wijahan, Suwarno mengatakan, sejak dahulu pengelola pasar kesulitan menertibkan pedagang unggas. Padahal sudah disediakan tempat khusus bagi pedagang unggas, yakni di sebelah barat los pasar.
"Sebelum tahun 2000, polisi pernah menggembosi ban sepeda motor pedagang unggas biar dagang di lokasi yang disediakan, tapi tidak kapok," ungkap Suwarno.
Beragam cara telah dilakukan untuk menertibkan pedagang unggas. Tujuannya supaya tidak mengganggu lalu-lintas dalam berdagang. Namun semua upaya selalu tidak membuahkan hasil, sehingga pengelola pasar untuk sementara waktu angkat tangan. (fij)