Empat Desa di Cilacap Diidentifikasi Rawan Longsor, BPBD Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Jumat 18-07-2025,11:11 WIB
Reporter : Julius Purnomo
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebanyak empat desa di Kabupaten Cilacap diidentifikasi memiliki potensi rawan pergerakan tanah atau longsor. Keempat desa tersebut adalah Desa Citulang di Kecamatan Cimanggu, Desa Hanum di Kecamatan Dayeuhluhur, Desa Mekarsari di Kecamatan Cipari, dan Desa Pangadegan di Kecamatan Majenang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan kajian geologi terhadap wilayah-wilayah tersebut.

"Tim dari ESDM sudah turun langsung ke lapangan untuk melakukan kajian teknis. Namun, saat ini hasil kajiannya masih dalam proses dan belum keluar," ujar Bayu, Kamis (17/7/2025).

Sembari menunggu hasil kajian resmi, BPBD Cilacap mengimbau kepada seluruh masyarakat di desa-desa tersebut agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan atau jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi panjang.

BACA JUGA:Penanganan Bencana Belum Terintegrasi serta Optimal, Ini Langkah BPBD Cilacap

"Untuk sementara kami meminta masyarakat yang mendiami wilayah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat terjadi hujan dengan curah hujan tinggi," lanjutnya. 

Bayu menegaskan, jika nanti hasil kajian menyatakan bahwa wilayah-wilayah tersebut masuk dalam kategori rawan tinggi, maka warga diminta untuk tidak menempati lokasi tersebut demi keselamatan jiwa.

"Langkah antisipatif lebih baik dilakukan lebih awal. Kami akan terus pantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan langkah lanjutan jika memang dibutuhkan relokasi," tandasnya. 

BPBD Cilacap juga menyiagakan petugas di wilayah rawan dan mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam deteksi dini serta pelaporan jika muncul gejala-gejala tanah bergerak, seperti retakan tanah, kemiringan bangunan, atau perubahan pada struktur tanah di sekitar pemukiman. 

"Kami tetap menyiagakan petugas terutama di wilayah rawan bencana, sehingga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan petugaa kami dapat dengan sigap menuju lokasi, " pungkas Bayu. (jul) 

Tags :
Kategori :

Terkait