RADARBANYUMAS.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 15 Juli 2025, ditutup menguat 0,61% atau naik 43,36 poin ke level 7.140,47. Penguatan ini terjadi seiring optimisme investor terhadap stabilitas global dan kinerja positif beberapa sektor unggulan.
IHSG sempat dibuka pada level 7.122,08 dan terus bergerak menguat hingga menembus titik tertinggi harian di 7.143,91. Aksi beli yang merata di hampir semua sektor membuat indeks berhasil bertahan di zona hijau sepanjang sesi perdagangan.
Total volume saham yang ditransaksikan pada hari itu mencapai 23,6 miliar lembar dengan nilai transaksi sekitar Rp16,4 triliun. Frekuensi transaksi pun terpantau tinggi, mencapai lebih dari 1,75 juta kali, menandakan minat pasar yang cukup aktif.
Dari sisi teknikal, IHSG berpotensi menuju resistance di level 7.170 jika tren penguatan ini berlanjut. Namun jika tekanan jual kembali muncul, indeks bisa terkoreksi ke zona support di kisaran 7.100.
BACA JUGA:Danantara Teken MoU dengan JBIC, Jalan RI Menuju Ekonomi Hijau Kian Terbuka
Sektor Infrastruktur Dorong Pasar, Saham CDIA Melonjak 25%
Sektor infrastruktur menjadi kontributor utama dalam penguatan IHSG hari ini, didukung oleh kinerja positif sejumlah saham seperti MBMA, PGEO, dan EXCL. Dorongan kuat dari sektor ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap proyek pembangunan nasional dan ekspansi jaringan yang berkelanjutan.
Saham PT Cipta Daya Inovasi Akademik Tbk (CDIA) mencuri perhatian setelah melonjak 25% ke level Rp625 per saham, menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Saham ini menjadi top gainer di antara emiten lainnya dan mengalami permintaan tinggi di pasar, dengan antrean beli hingga level Rp1.200.
Selain CDIA, saham-saham berkapitalisasi besar di sektor teknologi dan perbankan juga mencatatkan penguatan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa investor kembali percaya pada prospek sektor-sektor inti di tengah ketidakpastian ekonomi global.
BACA JUGA:Ketua DPRD Jateng: Potensi Perikanan Air Tawar di Kabupaten Magelang Tingkatkan Perekonomian
BACA JUGA:Bisa Tingkatkan Perekonomian, Sumanto Ajak Masyarakat Beternak Ayam
Kenaikan IHSG juga didorong oleh sentimen positif dari rilis data ekonomi domestik dan ekspektasi terhadap laporan keuangan emiten untuk kuartal II 2025. Investor optimistis bahwa kinerja keuangan perusahaan besar akan tetap solid di tengah ketidakpastian global yang masih membayangi.
Meski demikian, analis tetap mengingatkan agar investor memperhatikan potensi koreksi dalam jangka pendek. Gejolak nilai tukar rupiah, arah suku bunga The Fed, dan kondisi geopolitik global masih menjadi risiko yang bisa membalikkan arah pasar.
Dengan kondisi pasar yang dinamis, pelaku pasar disarankan fokus pada saham-saham berfundamental kuat dan sektor yang sedang mendapatkan sentimen positif. Strategi diversifikasi dan manajemen risiko tetap menjadi kunci bagi investor untuk menjaga portofolio tetap aman dan bertumbuh secara berkelanjutan.