Grebeg Suran Sunan Geseng, Tradisi Warga Gumelem Kulon Sambut Tahun Baru Islam dengan Kirab dan Ngalap Berkah

Minggu 29-06-2025,16:52 WIB
Reporter : Pujud Andriastanto
Editor : Laily Media Yuliana

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ribuan warga tumpah ruah dalam perayaan Grebeg Suran Sunan Geseng di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Sabtu (28/6/2025). Tradisi tahunan ini digelar untuk memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, sekaligus mengenang jasa salah satu tokoh penyebar agama Islam, Sunan Geseng atau Ki Cakrajaya.

Kegiatan utama berupa kirab budaya menjadi magnet perhatian. Empat gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional diarak warga menuju kompleks Makam Sunan Geseng, lengkap dengan tumpeng serta alat penderes nira yang ikut dipikul. 

Suasana makin semarak saat warga saling berebut gunungan dalam tradisi "ngalap berkah", percaya bahwa makanan yang mereka dapat membawa keberkahan untuk kehidupan sehari-hari.

Kepala Desa Gumelem Kulon, Arief Machbub menjelaskan, tradisi Grebeg Suran sudah lima kali digelar dan menjadi bagian penting dari identitas budaya desa.

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam, 2 Ribu Orang Meriahkan Pawai Ta'aruf yang Digelar Pemkab dan Kemenag Banyumas

“Kegiatan ini bukan hanya perayaan tahun baru Islam, tapi juga bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap Sunan Geseng, murid Sunan Kalijaga, yang punya peran besar dalam dakwah Islam di wilayah ini,” ujar Arief.

Dia menambahkan, Grebeg Suran berlangsung selama tiga hari, dari 27 hingga 29 Juni 2025, dengan berbagai kegiatan seperti kirab budaya, pengajian, ziarah, dan pentas seni.

Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, yang juga menghadiri  ngalap berkah, memberikan apresiasi terhadap inisiatif masyarakat Gumelem Kulon dalam melestarikan tradisi ini. Dia menyebut, tahun baru hijriah sebagai momentum untuk memperkuat semangat perubahan ke arah lebih baik.

“Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Bukan hanya lewat doa, tapi juga ikhtiar bersama agar desa ini makin maju, masyarakatnya sejahtera dan tetap guyub,” kata Wakhid.

BACA JUGA:Grebeg Suran Baturraden, Wujud Syukur Panen Hasil Bumi

Lebih jauh, Wakhid menilai bahwa keberadaan makam Sunan Geseng memiliki potensi sebagai destinasi wisata religi yang perlu dirawat. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai sumber nilai kehidupan.

“Ini bukan sekadar ritual. Tradisi seperti ini adalah cara kita meneladani nilai luhur dari para leluhur agar tidak hilang oleh zaman,” tegasnya.

Dengan kombinasi antara nilai spiritual dan budaya, Grebeg Suran Sunan Geseng menjadi bukti bahwa tradisi lokal tetap memiliki ruang dan relevansi di tengah masyarakat modern.

Kategori :