BANYUMAS-Jalur Kebarongan–Grujugan–Sirau yang menjadi jalur alternatif perlu pelebaran jalan. Pasalnya jalan aspal yang ada saat ini dinilai terlalu sempit untuk melintas kendaraan. Bahkan ketika berpapasan, salah satu kendaraan harus turun ke bahu jalan.
SEMPIT : Sejumlah kendaraan melintas di jalur Kebarongan-Sirau yang dinilai cukup sempit ketika dilalui bersamaan dengan kendaraan berlawanan arah. (DARYANTORADARMAS)
M Surur (50), warga Desa Kebarongan mengatakan, jalur tersebut banyak digunakan oleh warga baik dari wilayah Banyumas maupun Cilacap yang sudah tahu kalau jalur tengah kerap macet di Kroya. Karena itu mereka meminta jalan Kebarongan hingga Sirau diperlebar. "Jalannya sudah mulus, hanya tinggal beberapa ratus meter saja diperbatasan Grujugan dan Sirau yang masih rusak," kata dia.
Menurut Surur, kalau jalan tersebut dilebarkan dan tembus ke wilayah Kroya, maka akan menjadi jalur alternatif yang mudah dilewati. "Pengguna jalan tidak takut lagi terperosok ke bahu jalan. Hal itu sudah sering terjadi, kendaran yang kecil harus mengalah dan itu menyakitkan," tandas Surur.
Senada diungkapkan oleh Kepala Desa Kebarongan Ahmad Salim, jalur alteratif tersebut sangat penting bagi aktivitas masyarakat. "Sebab banyak juga warga di Kebarongan dan sekitarnya yang biasa kulakan barang di Pasar Kroya. Sehingga kalau jalannya lebar akan memudahkan lalulintas," kata dia. (yan)