PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jumlah kasus Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Purbalingga, tinggi. Hal itu diketahui dari data yang ada sudah mencapai 145 kasus, sejak UPTD PPA didirikan tahun 2024 lalu.
Diketahui UPTD PPA verada di Bawah Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Purbalingga.
Kepala UPTD PPA Kabupaten Purbalingga Iman Solikhin mengatakan, tahun lalu, pihaknya menangani 100 kasus PPA. "Pada tahun ini (2025, red), hingga bulan Mei kami sudah menangani sebanyak 45 kasus," katanya kepada Radarmas, Senin, 26 Mei 2025.
Dia menjelaskan, sudah ada empat kasus tindak kekesaran seksual kepada anak yang sudah ditangani oleh UPTD PPA Kabupaten Purbalingga. Di luar itu, juga ada sejumlah kasus lainnya yang melibatkan perempuan dan anak.
BACA JUGA:Rudapaksa Anak Pacar, Warga Kaligondang Ditangkap Unit PPA Satreskrim Polres Purbalingga
"Diantaranya adalah kekerasan di dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak dan sejumlah kasus PPA lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam kasus tersebut, UPTD PPA bertindak untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap korban PPA. "Kami juga melakukan pendampingan psikologi terhadap korban PPA," lanjutnya.
Diakui olehnya, jumlah tenaga di UPTD PPA masih terbatas, saat ini baru ada dua personel PNS yang bertugas. "Sehingga, untuk melengkapi personel kami bermitra dengan instansi lain atau pihak luar. Seperti tenaga psikologi, kami bekerjasama dengan RSUD," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, ruangan yang ada di UPTD PPA sudah cukup representatif. "Ke depan kami juga akan melengkapi dengan ruang aman. Yakni, ruangan khusus untuk korban atau saksi kasus PPA, agar tidak diintimidasi," imbuhnya.
UPTD PPA Kabupaten Purbalingga menempati bangunan eks Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Purbalingga di Kelurahan Purbalingga Kidul, Kecamatan Purbalingga.