Polisi Dalami Kasus Dugaan Pemerasan Dokter di Banyumas

Jumat 23-05-2025,17:41 WIB
Reporter : Alwi Safrudin
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Penyidik Sat Reskrim Polresta Banyumas tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait kasus dugaan scamming berupa penipuan dan pemerasan terhadap seorang dokter di Banyumas.

Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan.

"Sudah kami lakukan penyelidikan, memeriksa sekitar 4 saksi termasuk pelapor. Sekarang kami lakukan pendalaman untuk mengecek siapa orang diduga pelaku," jelasnya, Jumat (23/5/2025).

Selain itu, pihaknya juga tengah mengumpulkan alat bukti dan petunjuk guna melengkapi proses penyelidikan. Apabila dari korban ada petunjuk lain akan di tampung.

BACA JUGA:Gara-Gara Angkat Telepon, Dokter di Banyumas Jadi Korban Pemerasan

Diketahui sebelumnya, menurut kuasa hukum dokter yang diduga menjadi korban, Prih Utami menjelaskan, awalnya kliennya menerima video call dari nomor tak dikenal, yang belakangan berujung pada penyebaran video tak senonoh palsu.

"Sudah kami laporkan, dan sedang dalam proses penyelidikan," ungkapnya, Rabu (21/5/2025).

Peristiwa bermula Maret lalu, ketika dokter tersebut menerima video call dari nomor asing. Karena khawatir panggilan berasal dari pasien, ia langsung mengangkat.

Namun, tidak ada suara dari lawan bicara. Beberapa waktu setelahnya, ia menerima pesan WhatsApp dari nomor lain yang menawarkan kerja sama bisnis bernilai ratusan juta rupiah.

BACA JUGA:Layanan Kesehatan Langka, Dokter Spesialis Turun Langsung ke Desa Sambong

"Tapi tawaran itu ditolak. Setelah itu, mulai muncul ancaman. Pelaku mengaku punya video tak senonoh dan akan menyebarkannya," terang Utami.

Korban yang merasa tak pernah membuat video seperti itu memilih mengabaikan. Namun, pada 24 April 2025, video tak senonoh mulai beredar di lingkungan keluarga dan tempat kerja.

Merasa dirugikan, korban akhirnya menempuh jalur hukum dan melapor ke Polresta Banyumas pada 27 April 2025.

"Kami ingin pelaku ditindak dan ini jadi pelajaran. Hanya gara-gara angkat telepon beberapa detik, bisa berakibat fatal," tambahnya. (alw)

Kategori :