PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Warga Desa Sindang Kecamatan Mrebet paska ditutupnya jembatan gantung, harus menempuh jarak duakali lipat dari biasanya. Hal itu berdampak pada anak sekolah, pekerja pabrik dan orang yang mau mengurus kepentingan ke kota kecamatan setempat.
Anggina, warga Sindang mengungkapkan, dirinya harus menempuh sedikitnya dua desa, yaitu Dukuh Mesir Desa Onje dan Desa Tangkisan. Yaitu saat akan ada kepentingan ke kota. "Saya tidak tahu jarak berapa kilometer, yang jelas dua kalinya jarak tempuh saat jembatan gantung masih berfungsi," tuturnya kepada Radarmas, Selasa 20 Mei 2025.
Harapannya kedepan ada solusi penanganan jembatan. Jika dulu pernah mendengar akan dibuat jembatan permanen.
Sebaliknya warga Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari Yanti mengungkapkan tidak bisa langsung ke Desa Sindang saat akan ke tempat temannya. Dia dan warga lainnya harus menempuh jarak yang hampir sama dengan warga Sindang.
BACA JUGA:Pondasi Jembatan Gantung Sindang Hancur, Akses Dua Desa Terputus Total
BACA JUGA:Banyak Baut Hilang, Jembatan Gantung Ditutup Sepekan
Pantauan Radarmas hingga Selasa siang, masih banyak pengguna kendaraan kecele. Rata-rata pedagang keliling. Padahal di ujung jalan sudah ada papan peringatan jembatan ditutup karena ada kerusakan.
"Saya tahunya masih bisa melintas. Ternyata sudah ditutup oleh Dinas Pekerjaan Umum Purbalingga," ungkap Usman pedagang sayur keliling, Selasa pagi.
Asisten Dua Sekda, Mukodam menjelaskan, belum ada penanganan dalam waktu dekat ini, meski darurat. Pertimbangannya faktor cuaca masih sering penghujan dan banjir atau arus sungai meningkat.
"Jadi kami mohon untuk masyarakat bersabar dan menggunakan ruas jalan yang aman saja. Karena untuk keselamatan bersama," tegasnya.