PEKUNCEN-Akibat pohon yang licin setelah diguyur hujan, seorang penderes bernama Tarsan (70) warga RT 9 RW 3 Desa Semedo Kecamatan Pekuncen terjatuh dan meninggal dunia pada Jumat (21/4) pukul 07.00. Korban ditemukan oleh keluarga yang sebelumnya penasaran karena saat jam pulang belum juga kelihatan di rumah.
Kapolsek Pekuncen AKP Sutarno menjelaskan, korban yang biasanya pulang pukul 07.00 usai mengambil nira. Namun pada hari itu, korban belum juga pulang. Penasaran dengan hal tersebut, istri korban Wasriah bersama anaknya, Milah mencoba mencari korban ke kebun tempat korban mengambil nira.
"Anak dan istri korban mencari ke kebun yang tidak jauh dari pemukiman. Mereka nenemukan korban sudah tergeletak di bawah pohon kelapa dalam keadaan meninggal dunia. Anak dan istri korban kemudian berteriak meminta tolong dan mencari bantuan untuk mengevakuasi korban dari kebun tersebut,"jelasnya.
Kapolsek melanjutkan, warga sekitar selanjutnya mengevakuasi korban dari kebun dibawa ke rumah korban. Korban saat itu kondisinya sudah meninggal dunia dan dibawa warga bersama-sama untuk diperiksa lebih lanjut.
"Mendapat laporan tersebut, kami dari Polsek Pekuncen bersana dengan Koramil dan Muspika serta tim medis dari Puskesmas Pekuncen mendatangi lokasi dan rumah duka. Korban kami periksa dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban murni terjatuh karena kondisi pohon licin, kemungkinan terpeleset,"jelasnya.
Terkait dengan kejadian tersebut, pihak Polsek Pekuncen memberikan himbauan kepada penderes untuk selalu berhati-hati saat memanjat pohon kelapa. Pasalnya, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan kondisi pohon licin dan rawan terpeleset. Kemudian hujan disertai petir juga rawan terjadinya penderes tersambar petir.
"Dalam setiap sambang atau giat patroli kami sasar warga terutama penderes. Tujuannya supaya selalu berhati-hati dan melihat kondisi cuaca supaya jangan memaksakan diri untuk naik jika hujan deras disertai petir atau kondisi pohon tidak memungkinkan,"pungkasnya. (gus/bdg)