GUMELAR-Berada di wilayah dengan mayoritas bukit dan tebing dekat dengan pemukiman penduduk, Desa Paningkaban Kecamatan Gumelar menjadi desa yang mempunyai tingkat kerawanan bencana longsor sangat tinggi. Dalam beberapa hari saat intensitas hujan tinggi, terjadi tanah longsor di sejumlah grumbul. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Desa Paningkaban Sukarmo saat penutupan pelatihan 30 warga desa dalam tanggap bencana, Selasa (21/3).
Sukarmo mengatakan, dengan kondisi wilayah yang rawan longsor, pihaknya harus mempersiapkan relawan tanggap bencana. Pasalnya, wilayah Paningkaban sangat luas dan tersebar di wilayah yang terpencil.
"Sebelumnya, dalam koordinasi kebencanaan masih belum optimal. Karena sistemnya belum berjalan dan belum ada pembekalan bagi warga yang menjadi relawan. Sehingga, kami selaku pemerintah desa terkendala koordinasi karena wilayah perbukitan dan sinyal telepon yang susah,"katanya.
Dengan pelatihan relawan tanggap bencana oleh BPBD dan MDMC diharapkan saat ada kejadian bencana langsung melakukan penanganan baik koordinasi dengan pihak terkait. Selain itu, dengan koordinasi yang sebelumnya kurang optimal menjadi lebih maksimal dan cepat dalam penanganan.
"Diharapkan dengan pembentukan relawan tanggap bencana ini, dalam penanganan kebencanaan terutama tanah longsor yang potensinya sangat tinggi dapat tertangani baik saat kejadian maupun pasca kejadian,"jelasnya.
Selain potensi tanah longsor, wilayah Paningkaban yang terbelah oleh sungai juga rawan banjir bandang namun potensi banjir bandang sangat kecil mengingat sungai yang membelaj wilayah Paningkaban jauh dari pemukiman warga. (gus/bdg)