Mark Zuckerberg disebut-sebut pernah mengajukan tawaran senilai $450 juta kepada FTC untuk menyelesaikan perkara secara damai. Namun tawaran itu langsung ditolak karena nilai tersebut dianggap terlalu rendah dibandingkan dengan dua aplikasi utama yang kini dianggap sebagai bagian dari monopoli Meta.
BACA JUGA:Gugatan OpenAI terhadap Elon Musk, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
BACA JUGA:Harga iPhone 16 Bikin Kaget! Ini Daftar Lengkap dan Fitur yang Bikin Ngiler
FTC kabarnya menginginkan jumlah kompensasi minimal $30 miliar, angka yang jauh lebih besar dibandingkan penawaran awal dari Mark Zuckerberg.
Bahkan ketika Meta meningkatkan penawaran menjadi $1 miliar, harapan FTC tetap mengarah ke angka sekitar $18 miliar.
Dalam komunikasi pribadi, Zuckerberg disebut mencoba menunjukkan bahwa pemerintahan Trump akan berada di pihak Meta. Meski hubungan keduanya sempat renggang, berbagai keputusan kebijakan belakangan memperlihatkan bahwa Meta mulai "dirangkul" kembali.
Pengadilan yang Tak Terhindarkan
Meski berbagai cara telah ditempuh untuk menghindari pengadilan, akhirnya Meta tetap harus menghadapi gugatan besar ini.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A56 5G: Fitur Canggih dan Desain Stylish di Harga 6 Jutaan
BACA JUGA:5 HP Keluaran Terbaru 2025 Harga 5 Jutaan, Spek Berkelas Rasa Sultan!
Nilai kerajaan media sosial yang dibangun Mark Zuckerberg kini mencapai $1,3 triliun, dan ancaman pemisahan aset jadi kekhawatiran nyata.
Di pengadilan, pengacara FTC mengajukan pertanyaan sederhana pada Mark Zuckerberg: “Kenapa Anda membeli Instagram, kenapa tidak membangun aplikasi serupa sendiri?” Zuckerberg menjawab bahwa ia yakin bisa membangun aplikasi serupa, tapi tidak bisa menjamin kesuksesannya.
Salah satu bukti yang digunakan FTC adalah email Zuckerberg tahun 2012 kepada Sheryl Sandberg yang menyatakan bahwa Instagram tumbuh lebih cepat dari Facebook. Ia menulis bahwa Facebook harus membeli Instagram seharga $1 miliar karena tak ingin tersaingi.
Zuckerberg juga mengakui bahwa saat itu ia khawatir Facebook Messenger tidak mampu bersaing dengan WhatsApp. Langkah pembelian ini kini disebut FTC sebagai bagian dari strategi "buy or bury" yang bertujuan untuk menyingkirkan pesaing potensial.
Kompetitor Semakin Kuat
Zuckerberg mengatakan bahwa membangun aplikasi dari nol tidak selalu berhasil. Banyak proyek Meta yang gagal meraih perhatian pengguna dan akhirnya tidak dilanjutkan.
BACA JUGA:5 Alasan Google Pixel Layak Jadi Smartphone Utama Kamu di 2025
BACA JUGA:AI Bantu Perkuat Keamanan MFA, Jadi Andalan Baru Hadapi Serangan Siber 2025