Badan Penerbangan Federal (FAA) bahkan mencatat bahwa banyak kecelakaan udara sipil terjadi karena cuaca mendadak berubah. Sayangnya, tidak semua pilot punya waktu dan ruang cukup untuk melakukan pendaratan aman.
BACA JUGA:Guru SMK Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Jalan Raya Karangpucung
BACA JUGA:Tiga Truk Alami Kecelakaan Beruntun di BayemanHal ini memunculkan pertanyaan besar tentang standar penerbangan di area urban padat seperti Manhattan. Apakah regulasi harus diperketat, atau justru zona larangan terbang diperluas?
Cuaca di New York bisa berubah dalam hitungan menit, apalagi saat musim dingin dan musim semi. Ini membuat penerbangan helikopter menjadi kegiatan yang sangat berisiko tinggi.
3. Ada Kecelakaan yang Disiarkan Langsung
Salah satu fakta paling mengejutkan adalah ketika kecelakaan helikopter disaksikan langsung oleh jutaan orang lewat siaran televisi. Insiden tahun 2005 di East River jadi salah satu contohnya.
Saat itu, sebuah helikopter wisata tiba-tiba kehilangan daya dan jatuh ke sungai. Beberapa penumpang berhasil diselamatkan oleh perahu yang kebetulan sedang melintas.
BACA JUGA:Kecelakaan Dua Sepeda Motor di Purwokerto, Satu Pelajar Meninggal
Namun tayangan langsung dari helikopter berita yang sedang meliput kemacetan memperlihatkan detik-detik jatuhnya helikopter ke air. Warga Amerika yang sedang makan siang di rumah langsung dibuat tegang.
Bukan hanya karena dramatis, tapi juga karena insiden tersebut menunjukkan betapa rentannya sistem keselamatan. Banyak yang mulai meragukan keamanan dari helikopter wisata yang kerap wara-wiri di langit New York.
Perdebatan soal keamanan pun menghangat di berbagai media. Pemerintah kota bahkan mempertimbangkan pembatasan helikopter wisata setelah kejadian tersebut.
4. Helikopter Wisata Paling Sering Terlibat Kecelakaan
Helikopter yang digunakan untuk wisata atau turis punya catatan kecelakaan yang cukup tinggi. Ini karena frekuensi penerbangan yang padat dan terkadang terlalu memaksakan rute.
Di New York, penerbangan wisata dengan helikopter adalah bisnis besar. Banyak turis yang ingin melihat kota dari atas dalam waktu singkat.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa jenis helikopter ini lebih sering mengalami masalah. Salah satunya karena tekanan waktu dan jadwal padat yang bisa membuat teknisi lalai.