
KEBUMEN - Bupati Kebumen Lilis Nuryani menargetkan produktivitas padi terus meningkat melalui upaya ketersediaan benih, dan harga terjangkau, sehingga dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani.
Hal tersebut diungkakan Bupati Lilis saat melaksanakan panen raya padi dengan sistem Corporate Farming. Sistem ini dikembangkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Catur Rahayu di Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong, Kamis (13/3).
Ia sangat menyadari bahwa sektor pertanian khususnya padi, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah.
"Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan daerah, akan tetapi ikut berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh. Baik pendapatan petani, pendapatan daerah, maupun penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
BACA JUGA:Pedagang Berharap Pasar Tradisional di Kebumen Kembali Ramai Pembeli
BACA JUGA:Paguyuban ReksaPraja Kebumen Dukung Koperasi Merah Putih
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teguh Yuliono menjelaskan, corporate farming adalah suatu bentuk kerjasama ekonomi dari sekelompok petani dengan orientasi agribisnis melalui konsolidas pengelolaan lahan sehamparan dengan tetap menjamin kepemilikan lahan pada masing-masing petani, sehingga efisiensi usaha, standarisasi mutu, dan efektivitas serta efisiensi manajemen pemanfaatan sumber daya dapat dicapai.
Saat ini Pemkab Kebumen sedang melaksanakan perintisan corporate farming dengan luas 156 hektar di 37 poktan atau gapoktan yang tersebar di 17 kecamatan, salah satunya di Desa Panjangsari Kecamatan Gombong. Pelaksanaan perintisan corporate farming di Desa Panjangsari dengan luas konsolidasi lahan 4,5 hektar.
"Corporate farming yang dikembangkan Poktan Catur Tunggal fokus pada pembenihan padi dengan jenis variatas impari 50. Dengan lahan seluas 4,5 hektar diperkirakan bisa menghasilkan panen padi sebanyak 49,07 ton," ujarnya.
Menurutnya, panen kali ini memberikan hasil yang sangat baik dikarenakan pada pelaksanaan corporate farming menggunakan SOP dari mulai dari perlakuan benih, olah lahan, penanaman, perawatan, sampai dengan panen.
BACA JUGA:Wabup Kebumen Tekankan Pentingnya Kaderisasi GP Ansor
BACA JUGA:Siswa dan Guru Jangan Ragu Adukan Kualitas MBG di Kebumen
Namun demikian, pada musim tanam ini, tantangan besarnya adalah adanya serangan hama wereng batang coklat (WBC), sehingga beberapa wilayah yang terserang wereng batang coklat harus mempercepat panennya untuk menghindari gagal panen.
"Alhamdulillah di Desa Panjangsari ini dapat panen dengan hasil yang sangat baik," ujarnya.
Teguh menambahkan, bahwa pada musim tanam 1 ini, di Kebumen ada 9.934 hektar luas panen yang digarap. Adapun puncak panen raya di Kebumen terjadi di bulan Maret ini dengan luas panen berkisar 34.000 hektar. Sedangkan di bulan april berkisar 5.000 hektar.
"Kita berharap kedepan produksi serta produktivitas padi di Kabupaten Kebumen, dan di Kecamatan Gombong pada khususnya dapat terus meningkat," ucapnya.
BACA JUGA:Ramadan, Perajin Peci di Alian Banjir Orderan
BACA JUGA:Sambut Lebaran, Bupati Kebumen Usulkan Stok LPG 3 KG Ditambah 12 Persen
Disampaikan juga bahwa rintisan corporate farming di Desa Panjangsari ini, Kelompok Tani Catur Rahayu juga telah bekerjasama dengan perusahaan penangkar benih sehingga nanti hasil panennya akan langsung di ambil sebagai bahan benih padi.
Hadir pada kesempatan tersebut anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Faiz Alauddien Reza Mardhika, Wakil Ketua DPRD Kebumen Khalisa Adelia Aziza, sejumlah pimpinan OPD, dan Forkompimcam. (fur)