RADARBANYUMAS.CO.ID- Kemenenterian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melaunching peluncuran Kerjasama Pengembangan Industri Biomassa dalam Mendukung Swasembada Energi dan Pangan di SMK Lumbir, Senin, 18 Februari 2025.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Ahmad Riza Patria hadir langsung dalam acara tersebut. Dia mengartakan, sudah saatnya Indonesia mengembangkan energi alternatif yang lebih berkelanjutan, salah satunya melalui biomassa.
Wamendes hadir di Banyumas didampingi Anggota DPR RI Hj Novita Wijayanti SE MM. Bukan tanpa alasan, Novita anggota Komisi V yang sedang menjabat di periode ketiga ini, setiap tahunnya selalu memberikan program pelatihan ke BUMDesa. Kerhjasama biomassa ini adalah langkah yang sangat nyata.
Menurut Wamendes, pada tahun tahun 2050 minyak bumi diperkirakan habis dan pusat energi global akan mengalami pergeseran signifikan. "Kita punya peluang. Indonesia dengan kondisi iklim tropis yang mendukung tumbuh cepatnya tanaman energi akan menjadi pusat perhatian dunia," kata dia.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi berbasis biomassa. Langkah nyata dalam membangun kemandirian energi harus dimulai dari desa. Kerjasama yang erat dalam membangun ekosistem industri energi berkelanjutan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Tradisi Ruwahan, Diyakini Bulan Baik Perbaikan Panembahan
BACA JUGA:Ketepatan Waktu Distribusi MBG Disoal
Biomassa sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat mendorong sektor pertanian dan industri menuju tahap yang lebih maju.
Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar mengatakan, launching tersebut merupakan momentum penting mewujudkan komitmen pembangunan desa yang mandiri dan hijau. Itu sejalan dengan international paris agreement yang telah disepakati oleh indonesia, langkah konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca terus dilakukan.
Salah satunya melalui pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan. dengan adanya kerja sama ini, kita semakin dekat dengan visi transisi energi yang berkelanjutan.
Dia mengaku bangga, Kabupaten Banyumas telah ditetapkan sebagai salah satu daerah yang menjadi lokus program pemanfaatan biomassa, dengan tiga desa percontohan, yaitu Desa Klapagading Kulon, Desa Gentawangi, dan Desa Lumbir.
BACA JUGA:Penerang Jalan di Pedestrian Banyumas Kota Lama Roboh
BACA JUGA:Pedagang Jalur Hijau dan Dini Hari Pasar Ajibarang Tembus Seribu Orang
"Tentunya kami menyambut baik kerjasama ini, yang tidak hanya mendukung pembangunan ekonomi desa tetapi juga mengurangi ketergantungan pada energi yang tak terbarukan," kata dia.
Acara tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Hj Novita Wijayanti SE MM. Dia mengatakan, langkah tersebut merupakan awal dari perjalanan panjang a dalam membangun ekosistem industri biomassa yang berkelanjutan. "Dengan sinergi antara Kemendes PDTT, PLN Energi Primer Pndonesia, Pemda, dan BUMDEs, kita optimis bahwa program ini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung pencapaian target net zero emission (nze)," katanya.
Dia mengajak, semua pihak terus mengawal keberlanjutan program ini agar dapat berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas. "Saya mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dan berkontribusi dalam mewujudkan banyumas sebagai daerah yang mandiri dalam energi dan pangan," pungkasnya. (dis)