Potensi Wisata Gua Lawa Belum Digarap

Jumat 26-08-2016,15:54 WIB

CILONGOK-Selain potensi tempat wisata Jenggul Kembang di Desa Panusupan Kecamatan Cilongok, potensi Gua Lawa saat ini juga belum digarap maksimal. Kepala desa Panusupan Imam Sangidun menjelaskan, pengembangan tempat wisata alam tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama masyarakat sekitar, pemerintah desa dan pihak terkait. "Kami sedang berjalan ke arah tersebut untuk mengembangkan beberapa lokasi seperti Jenggul Kembang dan Gua Lawa. Diantaranya dengan berkoordinasi lintas sektoral supaya potensi yang ada ini bisa dikelola dengan maksimal," jelas Imam, Kamis (25/8). Untuk mencapai lokasi Gua Lawa, jelas Imam Sangidun, bisa diakses menggunakan sepeda motor dan mobil. Medan yang dilalui untuk mencapai goa yang berada di RT 06 RW 06 Desa PAnusupan itu juga tak sulit. Gua itu diperkirakan memiliki kedalaman lorong sekitar 15 meter dari arah pintu batu di sebelah Timur, dan sekitar 15 meter dari pintu sebelah barat. Gua masih tampak alami karena berhias bebatuan cadas yang bergaris. Menurut Imam, berdasarkan cerita turun temurun dari warga sekitar menyebutkan kalau gua tersebut berkaitan dengan Babad Kamandaka. Diyakini oleh warga, gua itu memiliki panjang yang luar biasa sampai menembus ke desa lain yang berada di sekitar gua. Tapi keyakinan masyarakat belum dibuktikan dengan penggalian maupun data yang akurat terkait panjang gua maupun cerita dibalik Gua Lawa. "Banyak yang menyakini kalau panjang Goa Lawa sampai ke Gandulekor, Kalirajut Desa Notog. Sedangkan sisi yang lain sampai ke sungai yang berada di sekitar goa yaitu sungai Tenggulun. Tapi apakah sepanjang itu, saya belum mengetahui secara pasti karena belum ada data yang menyebutkan hal itu. Tapi cerita di masyarakat menyakini kalau gua tersebut sangat panjang," katanya. Kawasan Gua Lawa bersih dan terang. Masyarakat masih menguri-nguri dengan membersihkan dedaunan maupun sampah yang ada di dalam maupun di sekitar gua. "Ada beberapa warga sering membersihkan sekitar gua kalau memiliki hajatan. Buktinya, jalan menuju gua bersih. Cara masyarakat untuk merawat keberadaan gua yang sudah ratusan tahun tetap ada dan masih bertahan sampai sekarang,"pungkasnya.(gus/bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait