Pentas Pembukaan Pasar Rakyat - Sanggar Kamajaya "Sihir" Ratusan Pengunjung

Rabu 20-07-2016,07:17 WIB

BANYUMAS - Sanggar Kamajaya mampu menyihir ratusan pengunjung dengan tarian pada pembukaan Pasar Rakyat di Pengetan Jumenengan R Djaka Kahiman, Sabtu (9/7) lalu. Dalam acara yang digelar di alun-alun Banyumas itu, Sanggar Kamajaya menampilkan sejumlah tarian seperti tari Lestari Mbaleng, Lengger Serayu, Tarian Gudril dan Gambyong Gunung Sari. Tarian tersebut dibawakan oleh 25 orang penari dan 12 pengrawit yang terdiri dari gabungan siswa dan siswi SMKN 3 Banyumas, mahasiswa ISI Solo, UNNES Semarang dan UNY, dengan pelatih Sastri Yuniarsih SSn dan Otniel Tasman SSn. Pengampu Sanggar Kamajaya, Sukrisman mengatakan, sanggar tersebut berdiri untuk menampung minat dan bakat seniman muda yang ada di Banyumas, sekaligus menjadi tempat berkumpulnya alumni siswa dan siswi SMKN 3 Banyumas. Nama Kamajaya diambil dari tokoh pewayangan yang berwajah rupawan. Harapannya, seni tradisi Banyumas dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. "Saat ini jadi sanggar binaan Dinporabudpar Banyumas," ujarnya. Menurut dia, Sanggar Kamajaya banyak menelurkan seniman muda asli Banyumas yang menorehkan prestasi hingga level nasional dan internasional seperti Sastri Yuniarsih, Pungkasan Febri, dan Otniel Tasman. Dia memaparkan, Otniel sudah menyicipi panggung tari di benua Eropa dan Australia. Otniel juga pernah mengisi acara Festival Indonesian Culture di London, Inggris pada tahun 2016. Sebelumnya pernah mengisi di Brisbane, Australia dalam acara Asian Pasifik Trienale. " Tahun depan Otniel akan tour ke Eropa membawa karya lengger laut di Festifal Europalia 2017," paparnya. Meskipun alumni Sanggar Kamajaya telah sukses dan sering pentas di luar negeri, mereka tidak pernah melupakan rumah asalnya. Mereka ikut berpartisipasi dalam Jumenengan Adipati Mrapat tahun ini. Meski Sejumlah tarian yang disuguhkan pada tamu undangan dan masyarakat hanya dipersiapkan dalam waktu dua minggu, namun hasilnya menakjubkan. "Padahal tahun 2015 lalu, Sanggar Kamajaya menyiapkan suguhan drama tari Jumenengan Adipati Mrapat hingga lebih dari satu bulan," ungkapnya. Sukrisman menambahkan, Sanggar Kamajaya menjadi rumah bagi seniman muda Banyumas. Menurut dia, komunikasi dan tukar kaweruh merupakan upaya menjaga iklim kondusif dalam berkesenian. Sehingga proses berkesenian yang sudah dilakukan oleh satu orang bisa ditularkan kepada yang lain. Regenerasi jadi hal utama di Sanggar Kamajaya, baik individu maupun karyanya. (adv/wah)

Tags :
Kategori :

Terkait