Saat suhu udara sangat rendah, coolant mencegah air dalam sistem pendinginan membeku. Ini penting bagi kendaraan yang sering digunakan di daerah bersuhu dingin.
- Menjaga Kinerja Optimal Mesin
Coolant membantu menjaga suhu kerja mesin tetap stabil, sehingga performa mesin tetap optimal dan efisiensi bahan bakar terjaga.
BACA JUGA:8 Perbedaan antara Mobil SUV Crossover dengan SUV Biasa
BACA JUGA:5 Dampak Opsen Pajak Bagi Pasar Mobil Bekas
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Coolant Mobil?
Waktu penggantian coolant tidak hanya bergantung pada jarak tempuh, tetapi juga pada jenis coolant yang digunakan serta kondisi kendaraan. Berikut panduannya:
1. Berdasarkan Panduan Pabrikan
Setiap pabrikan mobil biasanya memberikan rekomendasi interval penggantian coolant di buku manual kendaraan.
BACA JUGA:Kenali 5 Tanda Kaki-Kaki Mobil Sudah Tidak Fit
BACA JUGA:5 Cara Merawat Kaki-Kaki Mobil Agar Selalu dalam Kondisi Prima
Umumnya, coolant perlu diganti setiap:
- 20.000–40.000 kilometer untuk coolant berbasis konvensional.
- 50.000–100.000 kilometer untuk coolant berbasis teknologi long-life atau extended-life.
Namun, interval ini bisa bervariasi tergantung merek mobil dan jenis coolant yang digunakan.
BACA JUGA:7 Tips Penting Memilih Oli Transmisi yang Tepat untuk Mobil Matic
BACA JUGA:5 Mobil Bekas Limited Edition yang Banyak Dicari
2. Berdasarkan Usia Coolant
Jika mobil jarang digunakan, coolant juga bisa kehilangan efektivitasnya karena usia. Sebagai aturan umum, coolant sebaiknya diganti setiap 2-5 tahun, meskipun jarak tempuh belum tercapai.
3. Setelah Tanda-Tanda Coolant Perlu Diganti
Selain interval waktu, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa coolant perlu segera diganti, di antaranya: