KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Kebumen belum sepenuhnya berjalan. Pasalnya program ini masih menggunakan anggaran daerah, dan distribusi nya masih dalam bentuk tunai.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SD Negeri 1 Pejagoan, Wardatul Adibah menyatakan bila hal tersebut kurang efektif bisa jadi tidak tepat sasaran,
"Saya tidak setuju jika mentahan. Karena bisa jadi tidak tepat sasaran. Maka dari itu kami sangat berharap MBG segera terealisasi," katanya.
Ia menambahkankan, bahwasannya program makan bergizi untuk anak sekolah sangat dibutuhkan, jangan sampai digunakan untuk keperluan lain.
BACA JUGA:Awal 2025, 14 Kasus DBD Ditemukan di Kebumen, Dinkes Lakukan Upaya Pencegahan
BACA JUGA:Raperda Penyertaan Modal BUMD Kebumen Mulai Dibahas
"Kalau diterima tunai bisa jadi uangnya digunakan untuk keperluan lain. Jika demikian tentu tidak lagi tepat sasaran," terangnya.
Untuk itu, Wardatul berharap pelaksanaan MBG bisa segera terealisasi di Kebumen. Ia menegaskan sangat senang dan mendukung penuh program tersebut.
"Saya yakin jika korupsi dilibas, maka dana MBG tidak masalah. Saya senang karena kami berharap dengan makanan bergizi anak-anak sehat, cerdas berkarakter," tuturnya Rabu (8/1).
Sebelumnya, Kepala Disdikpora Kebumen Yanie Giat Setyawan SSos Macc menyampaikan hingga kini belum ada informasi terkait MBG. Padahal di Kebumen sendiri sudah dibangun beberapa Dapur Umum.
BACA JUGA:Cegah Kembalinya Wabah PMK, Distapang Kebumen Imbau Vaksinasi Ternak
BACA JUGA:Pemkab Kebumen Bakal Cabut Hak Pakai Kapal Mendoan
Disdikpora belum menerima informasi, koordinasi maupun komunikasi dari pihak manapun. Ini baik pemerintah provinsi, pusat maupun pihak yang menyediakan dapur umum.
Disisi lain Koordinator Pengelola dari mitra Yayasan Saka Tunggal Bersinar Kebumen Panggih Prasetyo menyampaikan untuk MBG Kebumen sebenarnya kemarin sudah dijadwalkan. Yakni mengikuti yang 6 Januari 2025. Ini atas nama Mitra Yayasan Saka Tunggal Bersinar yang kemaren membangun di Kemukus Gombong.
Akan tetapi pelaksanaan itu harus ada utusan dari BGN yang namanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau kepala dapur. Di Kebumen sendiri hingga kini belum ada SPPG. (mam)