BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Susah payah pengangkatan sumbatan di bangunan talang Sungai Angin Kecamatan Sumpiuh, Kamis (19/12/2024). Satu dapuran bambu bahkan butuh waktu berjam-jam.
Mantri Pengairan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh, Teguh Dumadi menuturkan, padahal sekira seratus orang dikerahkan.
Beberapa kendala yaitu berkali-kali tambang putus ketika menarik dapuran bambu. Juga, tambang kerap terlepas. Ditambah kemunculan ular menghentikan sejenak aktivitas.
"Sepertinya kita butuh sling baja untuk mengangkat dapuran bambu. Karena selama talang masih ada pilarnya, akan terus tersumbat," ujar Lurah Kradenan, Heri Sukmadi.
BACA JUGA:Sampah yang Tersangkut di Bangunan Talang yang Ada di Atas Sungai Angin, Berpotensi Picu Banjir
BACA JUGA:Sampah Menggunung yang Menutup Bangunan Talang di Sungai Angin Mencapai 15 Kubik
Sling baja sebagai inventaris untuk tanggap bencana banjir. Sebab, tiap kali hujan deras dan debit air naik. Talang Sungai Angin selalu langganan tersumbat oleh dapuran bambu, kayu dan lainnya.
Hingga hari ini, belum ditemukan cara paling efektif untuk pembersihan sumbatan di bangunan talang. Cara manual menguras waktu dan tenaga.
Selain UPTD PU Wilayah Sumpiuh. Tenaga yang dikerahkan dari Unit Pengelola Kebersihan dan Pertamanan (UPKP) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Pemerintah Kelurahan Kradenan dan puluhan warganya, Korpokla Serayu Hilir Balai PSDA.
"Hari ini akhirnya bisa selesai pembersihan sumbatan yang tersangkut di talang Sungai Angin," tandas Kepala UPTD PU Wilayah Sumpiuh Edy Furyanto. (fij)