BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sedimen menumpuk telah sekira lima tahun lamanya di Daerah Irigasi Sumber di Desa Petarangan Kecamatan Kemranjen. Bahkan ketinggian sedimen mencapai 1,5 meter hingga nyaris menutup pintu penguras dan intik.
Kondisi tersebut menyendat aliran air ke areal persawahan seluas 54 hektare. Padahal saat ini, Daerah Irigasi Sumber sedang dibutuhkan petani untuk merampungkan pengolahan lahan dan sebar benih padi.
Oleh karena itu, dilakukan gerakan pembersihan sedimen di Daerah Irigasi Sumber. Supaya aliran air ke areal persawahan kembali lancar.
"Karena sedimen sudah terlalu lama, terjadi kesulitan untuk membuangnya," kata Mantri Pengairan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh Sultoni, Jumat (29/11/2024).
BACA JUGA:Sampah yang Tersangkut di Bangunan Talang yang Ada di Atas Sungai Angin, Berpotensi Picu Banjir
BACA JUGA:Sampah Menggunung yang Menutup Bangunan Talang di Sungai Angin Mencapai 15 Kubik
Selain Tim UPTD PU Wilayah Sumpiuh, gerakan melibatkan kelompok tani P3A dan Kepala Dusun Desa Petarangan. Meski seorang perempuan, kepala dusun tidak tinggal diam. Ia pun turun ke sungai ikut serta membersihkan sedimen.
Guna meringankan pekerjaan yang dilakukan secara manual menggunakan peralatan seadanya. Kemudian digunakan pompa air untuk menghancurkan sedimen sepanjang 6,5 meter dan lebar 8 meter.
"Air sedang dibutuhkan oleh petani maka kita kuras terlebih dahulu," imbuh Mantri Pengairan Teguh Dumadi.
Musim penghujan merupakan kesempatan untuk dilakukan kuras atau pembersihan sedimen di daerah irigasi. (fij)