RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan penggunaan bahan bakar pertalite pada motor matic.
Seiring dengan peraturan ini, beberapa motor matic tertentu kini dilarang untuk mengisi bahan bakar jenis pertalite.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan penggunaan subsidi BBM yang lebih tepat sasaran, serta mencegah kerusakan pada mesin kendaraan.
Daftar Motor Matic yang Dilarang Menggunakan Pertalite
Motor matic dengan kapasitas mesin di atas 150cc, akan menghadapi pembatasan dalam penggunaan pertalite. Berikut daftarnya:
- Yamaha Nmax 155,1cc
- Yamaha Lexi 155cc
- Yamaha Aerox 155,1cc
- Vespa Primavera 154,8cc
- Vespa Sprint 154,8cc
- Vespa GTS Super Sport 155,1cc
- Suzuki Burgman 390cc
- Honda ADV 150
- Honda PCX 160
- Honda Stylo 160
- Honda Vario 150
- Honda Vario 160
BACA JUGA:9 Motor Matic Murah Pilihan Anak SMK
BACA JUGA:Pilihan Motor Matic Murah yang Tangguh untuk Berkendara di Musim Hujan
Berdasarkan kebijakan ini, motor matic yang terdaftar di atas tidak dapat menggunakan pertalite mulai 1 Oktober 2024.
Jika kendaraan tersebut mengisi pertalite di SPBU, maka pengisian bahan bakar akan ditolak oleh petugas.
Alasan Motor Matic 150cc Tidak Bisa Menggunakan Pertalite
Motor matic dengan kapasitas mesin 150cc umumnya mereka membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
Pertalite, yang memiliki nilai oktan 90, tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin.
BACA JUGA:10 Motor Matic Murah dengan Desain Eye-Catching
BACA JUGA:15 Motor Matic Murah dengan Bagasi Luas yang Muat Buat Helm
Sebagai perbandingan, bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi, seperti Pertamax atau Pertamax Turbo (dengan nilai oktan 92 dan lebih), lebih cocok untuk motor matic 150cc.
Menggunakan pertalite dapat memicu pembakaran tidak sempurna atau "knocking" pada mesin, yang dapat merusak komponen penting.