PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Subagyo, melakukan audiensi dengan Dinporabudpar, KONI, dan Askab PSSI dan Persibas, Selasa (5/11). Audiensi tersebut bertujuan, untuk mengurai persoalan dan yang mengganjal prestasi olahraga di Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Setia Rahendra menyampaikan, jika ukuran prestasi olahraga adalah tingkat Porprov Kabupaten Banyumas tertinggal dari daerah lainnya.
"Kita tertinggal dalam hal pendanaan, pembinaan," kata dia.
Soal sarana dan prasarana pendukung olahraga menurutnya, juga perlu peningkatan dan pembaharuan. Sarana dan prasarana yang ada saat ini belum representatif.
BACA JUGA:Anggota DPRD Jawa Tengah, Dr. Agus Wijayanto Ajak Mahasiswa Aktif dalam Pilkada
BACA JUGA:Pembangunan Gedung Baru DPRD Sudah Mencapai 66,35 Persen, Optimis Selesai Tepat Waktu
"Sarpras di lingkungan GOR Satria perlu pembaruan dan revitalisasi. Lapangan bola GOR Satria dan lintasan lari jika mau standar perlu sekitar Rp 30 miliar," paparnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wijayanto, Perwakilan dari KONI Kabupaten Banyumas. Ia menuturkan, untuk bisa mempersiapkan atlet di performa puncak cukup sulit. Sekali lagi, biaya jadi kendala.
"Ada 63 cabang olahraga di KONI. Paling kecil dapat Rp 2 juta tenis meja, anggar. Yang paling besar atletik dan paralayang di Rp 25 juta, atletik 20 juta," ucapnya.
Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Banyumas sekaligus Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia Banyumasan (Persibas) Sutarno mengatakan, kebutuhan anggaran ASKAB PSSI dan Persibas ideal Rp 2,6 miliar.
BACA JUGA:Pimpinan Definitif DPRD Kabupaten Cilacap Periode 2024 -2029 Resmi Dilantik
BACA JUGA:Pembentukan Alkap DPRD Banjarnegara Akhirnya Selesai, Setelah Sempat Terjadi Perdebatan Alot
"Sepak bola itu olahraga rakyat. Banyak dicintai masyarakat, kendala ASKAB kurangnya dukungan dana dari Stakeholder," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Subagyo menyampaikan, problem di organisasi selalu berkaitan dengan skema pembiayaan. Ia akan membuat atmosfer agar cabang olahraga mendapat dukungan.
"Saya tadi komitmen Rp 1 miliar, untuk peningkatan prestasi olahraga. Itu nanti saya serahkan ke Dinporabudpar maupun KONI yang membidangi cabang olahraga prestasi, kalau yang membidangi olahraga rekreasi itu KORNI. KORNI saja biayanya lebih besar dari pusat," ucapnya.