CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Permintaan bantuan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap yang terdampak kemarau panjang semakin bertambah.
Hingga Minggu (8/9/2024), secara total BPBD Kabupaten Cilacap telah mengirimkan 199 tangki, atau setara dengan 995.000 liter air.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, bantuan air bersih telah menjangkau 9.595 KK.
"Bantuan air bersih telah diterima oleh 9.595 KK atau sebanyak 37.373 jiwa yang terdampak," katanya, Senin (9/9/2024).
BACA JUGA:Perbaikan Dokumen Administrasi 4 Paslon Peserta Pilkada 2024 Cilacap Lengkap
Menurutnya, ada 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan sudah menerima bantuan air bersih dengan menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan warga terdampak.
"Kecamatan Kawunganten terhitung dari permintaan air bersih menjadi yang terparah, ada 6 desa yang terdampak, hari ini (Senin) ada permintaan lagi, tapi baru akan kita rekap sore nanti," tandasnya.
Untuk perincian wilayah terdampak, antara lain 6 desa di Kecamatan Kawunganten, 4 desa di Kecamatan Patimuan, 4 desa di Kecamatan Gandrungmangu dan 3 desa di Kecamatan Bantarsari.
Kemudian 4 desa di Kecamatan Jeruklegi, 1 desa di Kecamatan Kampunglaut, 1 desa di Kecamatan Sidareja, 1 desa di Kecamatan Adipala, 1 desa di Kecamatan Wanareja, dan 1 desa di Kecamatan Majenang.
"Kita aktif lakukan pemantauan di wilayah terdampak, selain itu kita koordinasi dengan stakeholder untuk penanganan bencana kekeringan ini, jadi bagi Pemdes yang membutuhkan bantuan air bersih silahkan mengajukan ke kami," tandasnya.
Kemudian terkait ketersediaan anggaran APBD Kabupaten Cilacap untuk droping air sebesar Rp 200 juta, Budi menyebut, masih menyisakan sekitar Rp 58 juta atau setara dengan 500 tangki air.
"Anggaran APBD di BPBD Cilacap masih tersisa Rp 58 juta. Namun, untuk droping air bersih kita mendapatkan support CSR dari perusahaan- perusahaan serta lembaga terkait. Jadi Insya Allah mencukupi," pungkas Budi. (jul)