CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kekeringan di wilayah Kabupaten Cilacap semakin meluas, sudah berlangsung sejak bulan Juni lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap terus melakukan dropping air bersih ke berbagai desa dan kecamatan yang rawan kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logo Cilacap, Budi Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan dropping air sebanyak 98 tangki air bersih.
"Saat ini warga yang terdampak kekeringan sebanyak 4.804 KK atau 18.839 jiwa di 33 dusun di 17 desa pada delapan kecamatan," katanya.
Adapun wilayah yang sudah mengalami kekeringan yakni Kecamatan Kawunganten meliputi Desa Bojong, Desa Ujungmanik dan Desa Kawunganten Lor.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Kepala Desa di Kabupaten Cilacap Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas Baru
BACA JUGA:700 Personil Gabungan Laksanakan Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024 di Kabupaten Cilacap
Kemudian Kecamatan Patimuan meliputi Desa Cimrutu, Desa Rawaapu, Desa Bulipayung dan Desa Sidamukti. Kecamatan Gandrungmangu meliputi Desa Gintungreja, Desa Karanggintung dan Desa Sidaurip.
Selanjutnya, Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari, Desa Karangkemiri, Desa Mandala, Desa Sawangan Kecamatan Jeruklegi, Desa Panikel Kecamatan Kampunglaut, Desa Kunci Kecamatan Sidareja dan Desa Karangbenda Kecamatan Adipala.
"Hari ini kita akan kembali melakukan dropping enam tangki di Kecamatan Patimuan dan Kecamatan Jeruklegi," ujarnya.
Budi mengatakan, masa tanggap darurat untuk bencana kekeringan di Kabupaten Cilacap sampai tanggal 22 November 2024.
Untuk itu, pihaknya tidak memungkiri jika dropping air bersih yang bersumber dari APBD kurang, maka akan meminta bantuan kepada BUMN dan instansi-instansi di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Permintaan warga masyarakat yang sangat luar biasa karena kekeringan. Semoga tahun ini kekeringan tidak panjang sehingga dana APBD mencukupi. Kalau tidak mencukupi kita usaha minta bantuan BUMN atau instansi lainnya ," kata dia. (ray)